Cerita Prasmul
Tania Aditio: Dari Indonesian Basketball League Hingga FIBA World Cup 2023 – Alumni Success Story 

Tania Aditio: Dari Indonesian Basketball League Hingga FIBA World Cup 2023 – Alumni Success Story 

Siapa sih yang dapat memprediksi masa depan? Pastinya tidak ada yang bisa, begitu pula dengan Tania Aditio. Sosok yang awalnya tidak mengerti olahraga basket, sekarang terlibat dalam ajang kejuaraan olahraga basket ternama, FIBA World Cup 2023. 

Bermula dari Magang

Setiap mahasiswa S1 Event diwajibkan untuk berpartisipasi dalam program SICP (Student Industry Contribution Program) atau program kampus yang mengajak mahasiswa/i untuk magang di perusahaan yang bergerak di industri event selama kurang lebih 1 semester. Ketika pengumuman SICP sudah disebarluaskan, mahasiswa/i biasa berlomba-lomba untuk mendapatkan perusahaan impian. Di 2021 lalu, Tania dan rekannya, Ellena Aletha, berencana untuk mendaftar magang di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), namun sayangnya tidak berhasil. “Aku dan Ellena nggak jadi ke Kemenparekraf karena nggak ada lowongan yang terbuka untuk posisi intern di sana, timingnya kurang cocok juga,” ujar Tania. 

Di tengah kekecewaan itu, Tania dan rekannya mendapatkan informasi dari Faculty Member terkait lowongan magang di Indonesian Basketball League atau sering disebut IBL, liga basket profesional tertinggi di Indonesia yang dikelola oleh Perbasi. “Awalnya nggak mau daftar ke IBL karena sudah banyak yang daftar ke sana sedangkan satu perusahaan cuma boleh terima 2 kelompok untuk magang,” cerita Tania. Persyaratan seperti mendapatkan dosen pembimbing, membuat proposal SICP, dan mengirimkan surat pengantar izin SICP ke IBL pun terpenuhi dengan lengkap berkat dukungan kampus. 

Climbing Up the Ladder

Bergabung dalam IBL sebagai pemagang membuka jalan bagi Tania untuk memulai karirnya di bidang sport events. Tidak lama setelah program SICP selesai, alumnus berzodiak Libra ini memutuskan untuk lanjut berkarir di IBL sebagai Sport Presentation of Indonesian Basketball League 2022. Performanya yang bagus membuat ia mulai dilirik dan diberikan kepercayaan untuk menjadi Assistant Operation Manager dari Formula E yang diadakan di Jakarta pada Juni 2022. “Aku dan teman-teman nggak ngejar uangnya, tapi kejar setiap peluang yang ada,” ungkap Tania. 

Namun, perjalanan Tania tidak selamanya mudah, lho! Karena di tengah kesibukannya di Formula E, Tania dan rekannya tetap harus memprioritaskan tugas akhir agar bisa lulus tepat waktu. Mahasiswa/i S1 Event dapat memilih tugas akhir yang ingin dikerjakan, Project Improvement (PI) atau research. Tania memilih Project Improvement dengan topik pengembangan media penyampaian dalam workshop di Indonesian Basketball League. Topik yang diangkat mengharuskan mereka menjaga keseimbangan waktu antara terjun ke dalam hiruk-pikuk IBL demi menyelesaikan tugas akhir, sambil tetap mempersiapkan diri untuk gelaran megah Formula E.

Potret Tania di venue Formula E

Eits! Tapi tantangannya tidak berhenti sampai disitu. Kini, Tania terlibat dalam FIBA World Cup 2023 sebagai Volunteer Coordinator. “Tahapan paling penting menurutku saat bikin sport events atau event apapun adalah planning, karena disini tidak hanya mencakup penonton, tapi atlet juga harus diperhatikan,” tutup Tania. Persiapan yang dilakukan oleh Tania dilakukan dari jauh-jauh hari, tepatnya bulan November lalu yang kini berlanjut sampai Agustus nanti, karena harus melakukan sortir terhadap yang jumlah volunteer yang tentunya tidak sedikit. 

Trio Sekawan

Kebersamaan Tania dan teman-temannya di FIBA Asia Cup

Dibalik pencapaian Tania yang luar biasa, ada support system yang kuat. Ellena Aletha dan Sheryl Gracia adalah support system selalu memiliki tempat yang spesial bagi Tania karena itulah yang membuatnya bisa terus melangkah maju. Kebersamaan dan hubungan pertemanan mereka sudah dimulai sejak kuliah, terutama karena tugas dan lingkungan belajar di Universitas Prasetiya Mulya hampir selalu berbasis kelompok yang secara otomatis akan mengasah teamwork skill. “Gara-gara SICP, jadi nempel sama Ellena, Sheryl juga. Kalau ada event dan lagi butuh orang, kita percayakan ke mereka  karena kita udah tau pola pikirnya, cara kerjanya,” ungkap Tania. 

Ketika jadwal sedang padat, cara Tania dan teman-temannya agar bisa healing adalah curi-curi waktu untuk refreshing sejenak. “Kadang kalau lagi capek kita sering ajak satu sama lain untuk keluar cari makan atau refleksi setelah event selesai,” ucap Tania. 

Uniknya, this is just the beginning. Masih banyak hal yang ingin ia raih, mulai dari mencicipi industri music events hingga menjadi bagian dari FIFA nantinya. Namun untuk sekarang, Tania akan tetap terbuka dan selalu mengincar peluang-peluang lain.

Graciela

Add comment

Translate »