Cerita Prasmul
Johannes Temukan Peluang Bisnis yang Jarang Dilirik Orang – Alumni Success Story

Johannes Temukan Peluang Bisnis yang Jarang Dilirik Orang – Alumni Success Story

Mengikuti ekspektasi keluarga pada saat itu untuk mengambil jurusan teknik, Johannes Leonardo menjatuhkan pilihan pada jurusan teknik industri karena dinilai bisa mempelajari sistem dari hulu ke hilir dan dapat diimplementasikan di berbagai bidang. Kebetulan, saat ini ilmunya dimanfaatkan untuk merintis startup.

Berbisnis di Indonesia? Lengkap dan Mudah!

Total 10 tahun masa hidupnya didedikasikan untuk berkelana di pasar internasional sebagai Export Sales Area Manager di Asia Pulp & Paper dan Regional Sales Manager (Europe) di PT Astari Niagara Internasional. Pada kesempatan itu, ia menjadi saksi dari perbedaan nyata antara Indonesia dan negara yang dikelolanya, “Total eksplorasi saya di bidang export sales itu 10 tahun ya, handle market Jepang dan Eropa dan kalau dibandingkan sama Indonesia itu sangat kontras.”

Diferensiasi tersebut pun menyadarkan pria yang gemar berolahraga ini tentang kemudahan berbisnis, “Indonesia itu segalanya lebih lengkap, sumber daya alam tersedia, bahkan aturan membuka usaha lebih mudah dan demand-nya juga tinggi.” Fakta ini semakin memperkuat keinginannya untuk menjadi seorang entrepreneur.

Sembari menata bisnis baru, ia juga mendapati bahwa ilmu yang ia peroleh dari MM Strategic Management punya andil besar dalam meminimalisir kesalahan saat mendirikan usaha. “Setelah lulus, baru sadar kalau mata kuliah yang dipelajari beneran penting dan bisa jadi guidance saya, kalau saya nggak ambil S2, mungkin banyak error yang saya lakukan.”  

Fakta Pilu Pasar Tradisional 

Ketika ditanya tentang bidang usaha yang dipilih, Johannes memantapkan hati untuk berkecimpung di pasar tradisional. Alasannya sederhana, pasar tradisional menyangkut kebutuhan dasar masyarakat, “Pasar tradisional itu sangat menarik, banyak resources, demand ada, ekosistem ada, suasananya pun kondusif.”

Tak hanya itu, ia juga sangat yakin dengan peluang bisnis ini. Pasalnya, tujuan dan arah dari startup ini sudah jelas, bahkan sudah melalui beberapa asesmen, “Goal-nya jelas ke arah mana dan ini juga memakai ilmu yang dipelajari di Prasetiya Mulya”. Bagi Johannes, yang terpenting saat proses awal adalah peluang suksesnya lebih besar dan punya dampak untuk sesama.

Menarik, setelah menyemplungkan diri di industri pasar tradisional, ia menyimpulkan bahwa pasar tradisional belum punya fundamental yang kuat sehingga sangat rapuh ketika terjadi guncangan, “Waktu Covid, Agustus 2021 itu, 43% pasar tradisional harus shut down,” tutupnya.

Maka dari itu, KantongSayur hadir sebagai pasar digital dimana tiga stakeholder utama, yaitu pembeli, pedagang, dan pengelola pasar dapat merasakan keuntungan. Ia juga menjelaskan tentang rencana KantongSayur untuk memperluas jangkauan ke bisnis B2B, “Saat ini, KantongSayur juga memberi akses kepada pedagang pasar supaya bisa masuk ke segmen hotel, restoran besar, yang selama ini sulit terjadi karena perbedaan cara bekerja dan ekspektasi dari pihak buyer dan pedagang pasar.” Hingga sekarang, hotel bintang 4 pun sudah berhasil mereka ajak kerja sama. Menariknya lagi, total transaksi bulanan di KantongSayur meningkat 5x lipat dibandingkan tahun kemarin.

Perjuangan Digitalisasi Pasar Tradisional

Siapa bilang pedagang di pasar sulit mengadopsi teknologi? Itu hanyalah mitos yang berkembang di masyarakat luas. “Sebenarnya, adopsi teknologi di pasar itu sangat bagus, sangat bisa dimodernisasi, tapi masalahnya bimbingannya kurang,” tutur Johannes.

Untuk mengatasi isu ini, anggota dari Idepreneurs ini punya strategi khusus. “Antar pedagang itu sudah nyaman satu sama lain, seperti komunitas atau bahkan keluarga, jadi pendekatannya harus masuk ke dalam lingkaran itu,” ucapnya. Artinya, tidak mungkin untuk mengajari satu per satu, harus mengedukasi secara berkelompok. 

Pada praktiknya, pasti ada pedagang yang menolak dan menerima kehadiran teknologi. Akan tetapi, ia tak ingin ambil pusing dengan hanya berfokus pada yang setuju. “Kalau menurut ilmu dari Prasmul, mereka ini disebut early adopter, jadi kita kerja sama dengan mereka dan tunjukkan hasilnya,” ia bercerita.

Setelah itu, barulah masuk ke lapisan early majority, yaitu sekumpulan orang yang percaya setelah melihat keuntungannya. Alhasil, meningkatkan pengguna juga menarik perhatian pedagang lain yang tak mau ketinggalan atau yang berada di lapisan late majority.

Perjuannya pun tak sia-sia, saat ini ia telah berekspansi di Jakarta dan Tangerang dan akan memperluas cakupan wilayah dari KantongSayur.

Add comment

Translate »