Cerita Prasmul
Refleksikan Sumpah Pemuda Lewat Permainan Tradisional

Refleksikan Sumpah Pemuda Lewat Permainan Tradisional

Semakin berkembangnya teknologi membuat permainan tradisional kurang diminati oleh anak-anak zaman sekarang. Padahal, permainan tradisional merupakan warisan dan bentuk kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia.DSC_1011

Dalam rangka memaknai momen Hari Sumpah Pemuda, Prasetiya Mulya School of Business and Economics mengadakan acara dengan mengangkat kearifan lokal permainan tradisional bertema ‘Jelajah Kearifan Negerimu, Bijaksana Langkahmu’.

DSC_0990

Hari ini, civitas akademika dan pengunjung kegiatan bisa mengikuti berbagai seminar, workshop permainan tradisional, pameran Kisah Negeri, kompetisi film pendek, foto, penulisan, dan pertunjukan seni Kayuh Budaya. Tema yang diangkat pada seminar sendiri, yakni ‘Jelajah Tradisi Lisan’ menghadirkan pembicara Guru Besar FIB UI, Prof Prudentia Maria Purenti, MA dan Zaini Alif, MSn dari Komunitas HONG.

DSC_1017

“Anak-anak muda sangat akrab dengan permainan digital yang cenderung membentuk pemainnya menjadi individualis karena kontak langsung hanya dengan mesin dan alat. Sedangkan permainan tradisional kaya akan filosofi, kearifan, kebijaksanan dan kerja sama tim,” ujar ketua panitia acara, Dini Anggraeni.

Di samping rangkaian acara, panitia juga membuat beberapa wahana permainan tradisional yang bisa dinikmati oleh seluruh mahasiswa dan dosen, seperti bedil karet, bedil jepret, rorodaan, gasing, babalonan sarung, kukuyaan, papancakan, sorodot gaplok, ban-banan, serta oray sarung

Add comment

Translate »