Cerita Prasmul
RAGAM 2022: Bergerak Mengolah Raga, Seni, Etika, dan Estetika

RAGAM 2022: Bergerak Mengolah Raga, Seni, Etika, dan Estetika

Alam Takambang Jadi Guru, atau “Jadikan Alam Sebagai Guru” dalam bahasa Indonesia adalah sebuah simbol bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan ini dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan dapat menjadi ilmu untuk diri kita. Filosofi dari daerah Minang tersebut yang menjadi tema hadirnya RAGAM 2022 pada Rabu (21/12) lalu di Auditorium Harry-Jusuf, Universitas Prasetiya Mulya Kampus BSD. 

Acara RAGAM 2022 diadakan secara on-site di Auditorium Harry-Jusuf pada Rabu (21/12) lalu

RAGAM sendiri merupakan acara tahunan School of Business and Economics Prasetiya Mulya berbasis budaya tradisional yang bertujuan untuk mengolah rasa melalui kesenian dan kebudayaan. RAGAM 2022 bekerjasama dengan Yayasan Seni Budaya Jakarta (YSBJ) dan mengundang banyak pengunjung mulai dari Rektorat, Faculty Member, mahasiswa, hingga perwakilan CSR Bank Central Asia, serta siswa/i SMAN 3 Serang.

Sesuai dengan tema “Semarak Gerak Prasmul”, acara ini mengajak seluruh civitas akademika Universitas Prasetiya Mulya untuk keluar dari zona nyaman, kembali belajar, mengenali diri, serta memelihara keseimbangan dan keselarasan melalui alam dan mengekspresikannya melalui seni tari tradisional.

Maka dari itu, hadir serangkaian kegiatan baru, seperti workshop Jelajah Tari selama delapan sesi dari 12-20 November, bagi mereka yang ingin mempelajari tarian tradisional dengan dampingan maestro tari dari Yayasan Seni Budaya Jakarta. Bersamaan dengan itu, RAGAM juga mengadakan kompetisi “Cover Dance Challenge” pada 21-29 November yang mengajak para peserta untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui tari tradisional dan menunjukkannya melalui Tiktok dan Instagram Reels.

Menjadi Panggung Seni Pendidikan 

Kolaborasi paduan suara Faculty Member dengan Sound of Phoenix Orchestra yang merupakan Student Activity Club (SAC) mahasiswa mengawali pembukaan acara hari itu lalu. Para performers hingga MC tampil dengan menggunakan pakaian adat Minang, yang tentu memperkuat aroma tradisional selama acara berlangsung.

“RAGAM menjadikan para Prasmulyan sebagai manusia paripurna, yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, namun juga memiliki kepekaan bidang seni budaya,” sambut bapak Henry Pribadi, Ph.D, Pembantu Dekan III Universitas Prasetiya Mulya. Beliau juga menambahkan, bahwa kegiatan non-akademis tentu akan mengasah kemampuan interpersonal mahasiswa dalam berkoordinasi dengan sesamanya.

Sejalan dengan itu, Wakil Rektor III Universitas Prasetiya Mulya, bapak Franky Supriyadi, Ph.D juga menyampaikan pentingnya acara ini sebagai cara untuk mengolah perilaku dan kepekaan seni. “Dari kegiatan ini, mahasiswa dapat membangun kepribadian yang tidak hanya membawa logika, namun juga etika dan estetika. Sehingga kita bisa membawa kebaikan terhadap banyak pihak dan menjaga kelestarian lingkungan,” ujar beliau sebagai penutup sambutan.

Selama kurang lebih 70 menit, para penari Workshop Jelajah Tari yang merupakan 10 mahasiswa aktif Prasmulyan dari berbagai jurusan tampil maksimal, menunjukkan bakat dan passion-nya dalam tari. Diiringi dengan musik ala Minang, sulit untuk melepaskan pandangan terhadap panggung pentas.

Benny Krisnawardi, pelatih workshop inipun mengakui ketekunan para Prasmulyan dalam menjalani latihan. “Dalam menari, yang penting itu bukan ‘pinter’-nya, tetapi ‘mau’-nya untuk tekun latihan,” ujar beliau. “Selama latihan, tidak ada yang mengeluh dan selalu mengikuti dengan baik. Lega sekali melihat semuanya berjalan dengan baik,” lanjutnya.

Tidak hanya pelatih, mahasiswa penari pun merasakan hal yang sama. “Workshop ini berguna banget buat meningkatkan skill nariku. Tapi, gerakannya yang rumit membuat latihan cukup sulit. Tapi, lega sekali ketika semua sudah selesai,” ujar Robby, mahasiswa S1 Food Business Technology 2020. Adapun mahasiswa yang menganggap latihan menari ini sebagai sarana menambah wawasan. “Ketika menari, kita belajar tari-nya serta unsur ‘Minang’-nya juga, sehingga kita tahu arti dan nilai dari tarian ini” ujar Turhamun, mahasiswa S1 Hospitality Business 2021.

RAGAM tahun ini telah memberikan pertunjukan yang terbaik. Dari sini, Prasetiya Mulya akan terus meningkatkan kepekaan budaya dan kesenian dari para mahasiswa. Sampai bertemu di RAGAM 2023!

Add comment

Translate »