Cerita Prasmul
Menuangkan Passion Tari Modern di The Prodigy Prasetiya Mulya

Menuangkan Passion Tari Modern di The Prodigy Prasetiya Mulya

Keseharian kita tidak luput dari seni. Dalam musik, lukisan, dan tulisan, seni dapat membuka wawasan, memperkenalkan budaya, serta memunculkan kepercayaan diri seseorang. Itu sebabnya, bagi insan-insan kreatif di Universitas Prasetiya Mulya, terdapat sejumlah Student Activity Club (SAC) di bidang arts & skills, salah satunya adalah SAC Dance The Prodigy.

Terbuka Untuk Semua

Ketika dibentuk pada 2015 silam, The Prodigy membuka rekrutmen melalui audisi, di mana 10-15 Prasmulyan akan lolos sebagai anggota pada setiap periode. Namun seiring berjalannya waktu, tampak bahwa ada begitu banyak mahasiswa yang memiliki minat dan kegemaran menari. Karena itu, SAC ini kini mengadopsi sistem open class, sehingga siapa pun di Prasmul dapat bergabung selama mereka memiliki passion di bidang seni tari modern.

Lantas, apa syarat yang harus diikuti sebagai anggota The Prodigy? Cukup simpel, kok. Prasmulyan hanya perlu membayar uang kas tahunan untuk mengakses seluruh kegiatan, termasuk kelas, video project, dan kesempatan untuk tampil di berbagai acara. 

The Prodigy sering tampil di acara-acara Prasmul, seperti Entrepreneur Day, Social Week, dan Sumpah Pemuda.

Baik penari tingkat pemula maupun advanced, setiap anggota diperbolehkan mengikuti kelas dan melatih koreografi bersama. Sedangkan ketika ada kompetisi, mereka akan membuka audisi bagi para member untuk membentuk tim perwakilan yang akan maju membawa nama Prasmul. 

Tetap Latihan Selama Pandemi

Sebelum pandemi melanda, The Prodigy bertemu di kampus setiap hari Senin, jam 7-9 malam, untuk berlatih. Meski sekarang tidak bisa bertatap muka, ternyata kegiatan mereka terus berjalan tanpa hambatan. Menggunakan aplikasi Zoom, mereka tetap berlatih satu kali seminggu, bahkan melakukan sesi bonding agar tercipta rasa kekeluargaan antar anggota.

Berkat fleksibilitas yang dihadirkan online class, The Prodigy justru dapat memperluas koneksi di komunitas tari modern. Biasa bekerja sama dengan koreografer dari sanggar nari Dance Box, Tangerang Selatan, mereka branch out ke dance studio lain di Indonesia, misalnya HeavyBUCKStylez (HBS) dari Surabaya. 

Bahkan saat pandemi, mereka tetap merilis video project yang rutin dilakukan setiap tahun.

Berkenalan dengan banyak koreografer baru, anggota The Prodigy dapat mempelajari gaya dansa yang bervariasi, mulai dari contemporary, popping, hingga litefeet. Tak perlu khawatir jika tidak familier dengan style tersebut, karena dalam setiap sesi kelas, pelatih akan memberikan pemahaman dasar mengenai genre sebelum mulai ke sesi koreografi.

Wadah Kreatif di Kampus

“Aku bersyukur The Prodigy tetap jalan di pandemi ini. Aku harap para anggota masih semangat latihan, ikut project, dan bonding. Karena di sini, kami bukan cuma ingin mengembangkan bakat, tapi juga menciptakan keluarga baru.”

Kezia Taslim, Chairman The Prodigy Periode 2020/2021
The Prodigy merupakan wadah kreatif dan melepas penat bagi Prasmulyan.

Sebagai wadah kreatif Prasmulyan di kampus, The Prodigy juga menjadi outlet pelepas penat bagi setiap anggota. Tapi bukan sekadar berdansa, setiap sesi juga menghadirkan buah manis dari segi kesehatan serta soft-skills. Menghafal koreografi baru di tiap pertemuan, para anggota sekaligus melatih disiplin, memori, dan teamwork. 

Mempertemukan para Prasmulyan yang memiliki hobi dan passion serupa, The Prodigy pada akhirnya menciptakan keluarga baru di kampus. Bila kamu juga memiliki kegemaran di dunia seni tari modern, langsung kunjungi saja ya kanal YouTube serta akun Instagram The Prodigy. Happy dancing!

mm

Sky Drupadi

Add comment

Translate »