Cerita Prasmul
Ha Kwon Chung: Dari Passion Menjadi Profesi – Alumni Success Story

Ha Kwon Chung: Dari Passion Menjadi Profesi – Alumni Success Story

Baru dua tahun sejak Ha Kwon Chung melepaskan status mahasiswanya di Universitas Prasetiya Mulya dan memulai hidupnya sebagai seorang sarjana. Tapi dalam kurun waktu tersebut, ia sudah meninggalkan jejak di perusahaan-perusahaan startup tersohor, seperti Fabelio, Grab, dan Traveloka. Kini, satu lagi perusahaan startup yang ia pijak, yakni Klook. Menjabat sebagai Business Development Associate Manager, sosok yang akrab disapa Kwon ini membuktikan bahwa umur dan senioritas bukanlah penentu kesuksesan.

Kenal Prasmul dari Kick Andy

Di Prasmul, Kwon merupakan Wakil Ketua Student Activity Club Futsal.

Bila ditanya mengenai passion, Kwon akan menjawab dengan percaya diri: “marketing”. Namun ada masanya ketika ia belum seyakin sekarang. Saat masih menduduki bangku SMA, alumnus S1 Branding 2013 ini bercita-cita menjadi atlet sepakbola, sebelum mengalami cedera patah tulang.

“Karena hal tersebut, aku jadi kepikiran harus punya passion lain selain bola,” kata Kwon. “Akhirnya, setelah lulus SMA, aku nggak langsung kuliah. Selama setahun, aku bekerja di pabrik ayahku. Di situ aku terekspos dengan dunia bisnis dan pemasaran yang ternyata menarik banget. Aku jadi ingin belajar lebih dalam lagi.”

Setelah mengetahui jurusan yang ingin diambil, pertanyaan berikutnya adalah: di kampus mana? Pop Up Market 2013, ajang bazaar tematis tahunan rancangan Prasmulyan, adalah awal perkenalan Kwon dengan Prasetiya Mulya. Kemudian ia juga menyaksikan Nicholas Kurniawan, alumnus S1 Branding 2011, diwawancara dalam talk show Kick Andy mengenai bisnis ikan hiasnya.

“Makin penasaran, aku dig deeper dan menemukan bahwa Prasmul adalah salah satu sekolah bisnis terbaik di Indonesia,” ungkapnya. “Akhirnya aku memutuskan untuk ikut tes, lalu lolos masuk jurusan Branding.”

Turning Point Kwon Saat Berkuliah

Semasa kuliah, Kwon merupakan mahasiswa yang cukup aktif. Selain bergabung dalam Student Activity Club Futsal, ia juga mengikuti organisasi AIESEC in Prasmul, serta Horizon, platform media Student Board Prasmul. Pada semester pertama pun, ia langsung menemukan partner untuk membuka bisnis brand sepatu bernama HALE Fine Shoes, yang berjalan selama empat tahun kuliahnya di Prasmul.

Aktif mengikuti organisasi dan kepanitiaan di Prasmul, Kwon pernah menjadi Lodestar. Tugasnya adalah mendampingi dan membimbing mahasiswa baru selama masa orientasi.

“Setiap mendapat ilmu baru di kelas, misalnya seputar market profiling dan consumer behaviour, kami langsung terapkan dalam bisnis.”

Ha Kwon Chung

Lucunya, setelah pertama kali menghadiri Pop Up Market sebagai pengunjung umum, ia bersilih posisi menjadi tenant selama dua tahun berturut-turut. “Pop Up Market hadir ketika local trend sedang tinggi-tingginya. Aku merasa beruntung banget bisa berpartisipasi dalam hype itu.” 

Kwon dan rekan kelompok ketika memenangkan kompetisi internal untuk mata kuliah Consumer Insight di semester 2.

Namun momen yang Kwon anggap sebagai turning point adalah ketika ia menjalankan mata kuliah Selling pada semester 7. Bersama teman-teman sekelasnya, Kwon mengikuti kegiatan company visit ke sebuah perusahaan produsen farmasi. 

“Kami diajak berjualan bareng sales-nya, muter-muter Cibubur naik sepeda motor,” Kwon menceritakan. “Walaupun matahari terik, aku merasa senang banget bisa bertemu orang-orang baru dan meyakinkan mereka untuk beli produk kami. Aku lihat secara langsung proses negosiasi harga, benefit, dan lainnya. Itu pengalaman terbaik yang bikin aku yakin ingin terjun ke bidang sales and partnership.”

Tren Bekerja Sudah Berubah

Kwon menyatakan bahwa pribadinya terbentuk di Prasmul.

Mengenai mencari kerja, Kwon bersyukur karena tidak menemukan kesulitan. Setelah wisudanya, ia langsung bekerja full-time di Grab. Lalu dua kantor berikutnya, Traveloka dan Klook, ia dapatkan setelah di-approach oleh masing-masing perusahaan. Jabatan yang ditawarkan padanya pun bukan lagi untuk tingkat pemula. 

“Itu memang sebuah privilege,” ujarnya. “Aku berterima kasih ke Prasmul karena sudah ngebentuk aku menjadi pribadi seperti ini. Menurutku, yang membedakan alumni Prasmul dengan yang lain adalah entrepreneurial sensibility. Mau di perusahaan mana pun dan di bidang apa pun, kami bekerja dari perspektif seorang entrepreneur.”

“Walaupun bekerja di perusahaan yang sudah besar, mindset yang aku terapkan adalah sebagai owner. Aku harus peduli dengan perkembangan perusahaan. Aku harus ikut berpikir cara agar perusahaan ini semakin maju.” 

Ha Kwon Chung
Keahlian dan kemampuan Kwon di bidang sales and partnership sudah dikenal beragam perusahaan.

Strategi tersebut terbukti ampuh karena ilmu dan kemampuannya tidak luput dari mata para recruiter. Kwon menyatakan, ia tidak akan menutup pintu ketika ada kesempatan untuk memupuk kariernya. Meskipun serius terhadap perusahaan dan jabatan yang dipangku, ia mengaku tidak bisa naif terhadap perubahan tren bekerja di zaman ini.

“Dulu, tingkat konsumsi nggak sebesar sekarang,” jelasnya. “Dunia kita serba instan, serba aplikasi, sangat konsumtif. Perusahaan semakin banyak, persaingan semakin ketat. Mungkin orang tua kita bisa menetap di sebuah perusahaan selama puluhan tahun, tapi hal itu sudah berbeda bagi generasi muda. Kita harus bisa menjadi lebih adaptif dan open-minded.” 

mm

Sky Drupadi

Add comment

Translate »