Cerita Prasmul
Cara Memberi Jiwa pada Proyek Kreatif a la Ahmad Romero – Alumni Success Story

Cara Memberi Jiwa pada Proyek Kreatif a la Ahmad Romero – Alumni Success Story

“Kita harus kasih nyawa ke produk yang kita buat dan mengerjakan itu dengan sepenuh hati. Dan di saat ngerasa gagal di tengah jalan, kita ga akan mudah menyerah karena passion.”

Ahmad Romero Comacho

Apakah kamu akrab melihat campaign yang viral dari brand atau produk di sekitarmu? Rupanya, itulah hasil tangan para pekerja di dunia creative industry.  Eits, salah satu yang sukses menekuni bidang ini adalah lulusan S1 Branding Prasetiya Mulya, lho, yaitu Ahmad Romero Comacho.

Sudah menyukai bidang kreatif sedari kecil, bagaimana Co-Founder TEAMUP.ID ini mendalami passion, hingga berhasil menghasilkan ide viral seperti untuk Sepatu Compass? Yuk, simak kisahnya!

Tak Berhasil ≠ Gagal

Sejak usia anak-anak, lelaki yang terkenal dengan sapaan Popo ini sudah mengerti betul dengan kesukaannya di industri kreatif. Namun apa daya, bisnis pertama yang dibangunnya tak bertahan lama dan justru meninggalkan utang yang cukup besar. “Akhirnya di tahun 2009 gue mulai berkarier profesional sebagai management trainee Astra International dan itu persis banget setelah usaha gue sempet kena tipu sama orang dan terpaksa tutup,” ungkap Popo.

Meski berpindah-pindah dari Kalimantan, Balikpapan, Tegal, dan Jakarta akibat tuntutan profesi, alumnus S1 Branding Prasetiya Mulya ini tetap saja menyempatkan waktu untuk mendalami event activation, dengan keukeuh membangun Event Organization di Kalimantan, membantu proyek-proyek marketing kantor, serta ‘coba-coba’ mendirikan usaha sendiri PT. Alana Muska Seraya di Jakarta.

“Nah saat gue bekerja di Asco tahun 2019, kebetulan dapat kepercayaan dari teman untuk membantu dia dalam melakukan aktivasi suatu brand,” ujar Popo. Bermodal status pekerja lepasan dengan segudang ide-ide kreatif dan koneksi, Popo mengajak dua karibnya, Yudha dan Razi untuk menyukseskan proyek ini bersama. 

TEAMUP.ID yang semula dibentuk bersama temannya, kini kian berkembang.

Di luar dugaan, proyek inilah yang menjadi cikal bakal usahanya saat ini, TEAMUP.ID Creative Ecosystem, sebuah creative agency yang sejak 2019 telah melahirkan banyak campaign kreatif dan menjadi perbincangan publik, contohnya Sepatu Compass dan Wall of Fades.

Nyemplung ke Komunitas dan Memperoleh New Perspective

Membuat ide itu mudah, nyari ide gampang karena referensi ada di mana-mana. Tapi ada satu hal yang sulit, yaitu eksekusi sebuah ide menjadi kenyataan.

Prinsip di atas adalah yang dipegang oleh Popo setiap kali membuat kampanye. Ia berbagi, “Karena kita pelaku komunitas, value yang kita pegang bukan bikin konsep activation berdasarkan asumsi atau feeling. Tapi lewat kacamata pelaku, kita bisa breakdown strategi sampai ke akar-akarnya.”

Sebagai contoh, Popo menceritakan kreasi raksasa di Community Center Pamulang pada September 2020. Bersama dengan Stereoflow, TEAMUP.ID keluar dengan ide menjadikan lapangan basket sebuah kanvas raksasa untuk mural warna-warni. Hasilnya, mural tersebut bukan hanya viral di Indonesia, tetapi juga luar negeri. Bahkan, popularitas karya ini terjadi dalam kurang dari satu hari setelah dipublikasikan.  “Di saat kita melakukan penetrasi, viralnya sampai ke seluruh dunia karena kita berhasil nge-cross audience seni dan sport sekaligus.”

Berbagi resep dapur, Popo mengakui pentingnya peran komunitas dalam setiap kesuksesan kampanyenya. “Komunitas itu yang membuat soul kita tetap ada, jadi kita tetap waras dan hidup. Makanya bisa dibilang secara priority sama besar, yang satu untuk hidup, satu lagi untuk tetap happy,” ujar Popo.

Salah satu proyek kreatif Pop dan TEAMUP.ID, bersama Stereoflow.

“Jangan sungkan untuk bertanya kepada orang yang lebih tahu, dan jangan pernah berhenti untuk explore hal yang baru!”

Wajar saja, lulusan SMA Al-Azhar Jakarta ini tergabung dalam berbagai komunitas, dari pecinta denim alias Darahkubiru, penyuka graffiti, hingga pesepeda. Prinsip Popo, “Kalau gue suka sesuatu yang jadi passion akan gue kejar dan kulik habis-habisan, karena bisa dibilang di situlah ada kepuasan yang ga bisa dinilai.” 

Generation Z, Ini Pesan Popo Untukmu!

Popo yang merupakan angkatan pertama Marketing in Business Prasetiya Mulya ini mengatakan bahwa ilmu yang didapatkan dari Prasmul sangat berguna. Terutama, dalam hal kerjasama tim dan learning by doing.

Adapun, Popo memiliki beberapa pesan untuk anak muda sekarang. Apa saja, sih?

Prasmul merupakan salah satu tempat Pop mengembangkan interpersonal skills.
  • Wajib miliki creative thinking dan interpersonal skill

Kedua hal itu adalah hal yang mustahil digantikan oleh robot dan mesin. Oleh karena itu, sebagai anak muda wajib banget excel di bidang ini

  • 3E: Explore, Explore, Explore!

Jangan pernah berhenti untuk mencari apa yang benar-benar disukai. Menurut Popo, jika kita melakukan hal yang kita sukai, maka kita tidak akan mudah menyerah. Selalu ada bahan bakar di dalam diri untuk menjadi pembakar semangat.

  • Pelajari banyak hal, bahkan yang belum disukai

Tidak suka matematika? Tetap pelajari! Ilmu akan selalu berguna, baik untuk pola berpikir, pekerjaan maupun bisnismu nantinya. Oleh karena itu, cari cara untuk enjoy agar bisa menambah ilmu baru.

Add comment

Translate »