Cerita Prasmul
Tengok Keseruan Tiga Hari Merakit Robot Bersama Infinity Camp 2018

Tengok Keseruan Tiga Hari Merakit Robot Bersama Infinity Camp 2018

Bisakah kamu membayangkan wujud teknologi yang akan digunakan masyarakat pada tahun 2030? Baik bagi orang gaptek (re: gagap teknologi) maupun tech-savvy, pertanyaan tersebut pasti sulit dijawab karena masa depan teknologi hampir tidak mungkin bisa diprediksi. Kemungkinannya beragam dan tak terbatas, dalam kata lain, infinite. Walaupun demikian faktanya, pemelajaran teknologi akan selalu berjalan dan tidak akan pernah berhenti.

Dengan semangat tersebut di benak, Program Studi Computer Systems Engineering (CSE) Prasetiya Mulya menghadirkan kemah tiga hari bertajuk “Infinity Camp 5.0” pada tanggal 10-12 July 2018 lalu. Bekerja sama dengan Makeblock, sebuah perusahaan teknologi yang memproduksi perangkat robotika, Inifinity Camp 5.0 mengundang para Gen Z penuh tanya untuk memahami lebih lanjut mengenai hubungan antara manusia dan komputer.

Workshop tiga hari terdiri dari pembekalan teori, praktik, serta presentasi.
Peserta Infinity Camp 5.0 terdiri dari ragam sekolah dan usia.

Walaupun acara ini ditujukan pada murid SMA jurusan IPA, Infinity Camp 5.0 juga menarik perhatian kalangan mahasiswa, bahkan murid SMP! Ariel, yang merupakan siswi kelas IX dari Dian Kasih International School, merupakan peserta termuda di workshop tiga hari ini.

“Sejak kecil, saya udah tertarik dengan robot-robot,” tutur Ariel. “Biasanya saya mengotak-atik perangkat yang child-friendly. Jadi, saya senang bisa bekerja dengan perangkat Makeblock yang lebih advanced.”

Selain mempelajari seluk-beluk teknologi dan perangkatnya, para peserta pun diberi kesempatan untuk membangun karyanya sendiri. Dengan tiga tema besar yaitu smart system, whack-a-mole, dan innovation, peserta camp menciptakan teknologi beragam seperti smart house, security system,dan parking system.

Pengerjaan proyek dipandu oleh mentor-mentor dari Makeblock.
Para peserta diberi tema utama, namun pada akhirnya bebas menciptakan produk sesuai keinginan masing-masing.

“Sesi workshop ini sangat mengejutkan,” ujar Erwin Anggadjaja, Ph.D, salah satu FM Program Studi CSE. “Mereka lebih mementingkan praktik dibandingkan break makan siang. Setelah dipaksa, mereka baru mau makan. Itu pun cuma 10 menit karena mereka buru-buru ingin melanjutkan proyek.”

Contoh smart home karya salah satu peserta.

Edwin Yudayana, yang juga merupakan FM Program Studi CSE, berperan sebagai mentor di hari terakhir kemah. Melihat bakat dan antusias generasi muda di hadapannya, ia mengaku takjub. “Ada anak berumur 14 tahun yang sudah bisa bikin robot. Dulu saya pun tidak bisa. Keinginan mereka untuk memperluas ilmu dan imajinasi harus selalu ada.”

Sebuah aplikasi dari Makeblock bantu melancarkan pengerjaan proyek para peserta.

Kegiatan Infinity Camp 5.0 ini semakin menyemenkan reputasi Universitas Prasetiya Mulya sebagai kampus yang mengutamakan kerja praktik dan pengembangan soft skills terhadap mahasiswanya. Fadhlan, siswa SMA 2 Cibinong, mengungkapkan ketertarikannya untuk melanjutkan studi di Prasmul, lebih tepatnya di bawah Program Studi CSE.

Camp ini seru banget karena kita nggak belajar teori doang, tapi juga praktik langsung,” kata Fadhlan. “Tadinya saya pikir di Prasmul cuma ada jurusan Bisnis, tapi ternyata juga ada CSE. Saya jadi tertarik mau masuk Prasmul.”

“Tidak ada yang tahu perkembangan teknologi 5 atau 10 tahun lagi seperti apa. Tapi yang bisa kita lakukan adalah persiapan sedini mungkin.” – Prof. Janson Naiborhu, Dekan School of Applied STEM Prasetiya Mulya.
Infinity Camp 5.0 direncanakan untuk hadir setiap tahun.

Direncanakan untuk hadir setiap tahun, Infinity Camp 5.0 merupakan kegiatan yang modern, inovatif, dan atraktif. Acara ini diharapkan dapat mengenalkan dan memikat Gen Z ke dunia teknologi yang bukan sekadar misterius, tapi juga istimewa.

mm

Sky Drupadi

Add comment

Translate »