Cerita Prasmul
Sharing from Della : Desaku Yang Kucinta

Sharing from Della : Desaku Yang Kucinta

Masih terngiang di telingaku sebuah lagu yang dulu sangat sering kudengar ketika aku masih kecil…

“Desaku yang Kucinta”

Dalam lagu itu digambarkan bahwa kehidupan di desa sangatlah tenteram dan damai. Warganya pun hidup dengan sejahtera.

DSC_7606a

Saat ini aku sedang tinggal di tengah-tengah hamparan sawah. Menjauh dari kehidupan kota, aku dapat melihat hal-hal dari perspektif lainnya. Aku dapat melihat sendiri bahwa di Indonesia masih terdapat banyak orang yang hidup di bawah standar kehidupan yang layak.

Melihat luasnya sawah sebagai pemandangan pagi ketika aku duduk-duduk sambil meminum kopi membuat aku bertanya-tanya. Berapakah pendapatan mereka? Selama ini aku tahu bahwa para petani di Indonesia hidup dengan susah. Pendapatan rendah. Pekerjaan banyak. Ditambah lagi dengan cuaca yang tidak menentu. Seakan-akan semua mendukung para petani untuk menjadi semakin sengsara.

Secara kebetulan aku dipertemukan dengan perwakilan dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) desa Sukamaju. Melalui perbincangan itulah aku mulai mendapatkan sedikit gambaran mengenai hidup petani. Misalkan, seorang petani memiliki tanah 15are yang dapat menghasilkan padi 1 ton. Setiap kilogram padi dapat dijual dengan harga Rp3.500. Artinya, petani mencetak penghasilan Rp3.500.000 dalam setiap musim panen. Penghasilan ini masih dikurangi dengan biaya-biaya lainnya (seperti pupuk) sehingga penghasilan bersihnya Rp2.800.000.

Seperti yang kita tahu, rata-rata setiap musim panen memakan waktu sekitar 4 bulan, maka pendapatan bersih per bulannya Rp700.000. Sedangkan petani masih harus membayar utangnya pada awal musim, asumsikan saja Rp1.000.000. Sehingga, penghasilan bersih yang dapat benar-benar dinikmati hanyalah Rp550.000 per bulan.

Bayangkan bagaimana menutup biaya hidup keluarga selama 1 bulan hanya dengan uang yang sangat terbatas. Akibatnya, para petani banyak yang harus kembali mengutang untuk memulai musim panen berikutnya. Sedih hatiku ketika dihadapkan pada fakta ini.

Aku telah berbincang-bincang dengan Hj. Munawar (ketua Gapoktan Sukamaju), Pak Asep (bendahara Gapoktan Sukamaju), dan Pak Abdullah (penyuluh Gapoktan Sukamaju). Aku dan beberapa orang temanku merencanakan untuk mengajarkan para anggota Gapoktan Sukamaju mengenai cara mengelola keuangan pribadi. Besar harapanku rencana ini akan dapat terwujud dan dapat membantu para petani untuk meningkatkan kemampuan dan taraf hidupnya. Aku akan meng-update lagi hidupku di desa.

Note: aku dan teman-teman kuliah angkatanku sedang menjalankan program Community Development dari kampusku. Program yang bertujuan untuk mengembangkan dan memajukan para mitra (keluarga yang kami tumpangi tinggal) di daerah Cibeber ini mengharuskan kami untuk tinggal berkelompok selama 1 bulan di sini. Adapun kami diwajibkan untuk melakukan beberapa hal:

  • Membantu sang mitra untuk memulai ataupun mengembangkan sebuah bisnis
  • Membantu warga sekitar (selain mitra) untuk ikut berkembang sesuai dengan ilmu yang kami telah kami pelajari di universitas
  • Meningkatkan kesejahteraan warga melalui kegiatan-kegiatan sosial

———————————–

Della Nadya Budiman – mahasiswa S1-Accounting Prasetiya Mulya

http://dellanadya.wordpress.com/author/dellaenbe/

Add comment

Translate »