Cerita Prasmul
“Ruang Rasa” Mengenalkan Budaya Jawa Lewat Mystery Solving Game

“Ruang Rasa” Mengenalkan Budaya Jawa Lewat Mystery Solving Game

Ruang Rasa: JAVA adalah sebuah online event yang menghadirkan mystery solving experience dengan tema budaya Jawa, khususnya Ritual Wetonan. Digelar sebagai final project mata kuliah Special Event untuk program S1 Event Universitas Prasetiya Mulya, Ruang Rasa: JAVA ingin menekankan pentingnya pengetahuan masyarakat mengenai budaya selagi harus berdiam di rumah. Dengan tema JAVA, Ruang Rasa menghadirkan suatu bentuk edukasi budaya yang unik dan interaktif dengan membawakan pengalaman ritual adat Jawa secara online.

Peserta Ruang Rasa melakukan mystery solving game via aplikasi Zoom.

“Alasan kami mengadakan Ruang Rasa: JAVA berasal dari hasil riset yang menunjukkan bahwa meskipun Suku Jawa merupakan suku terbesar di Indonesia, masih banyak orang yang tidak mengetahui keunikan-keunikan dalam adat Jawa,” ungkap Mandy Nathalie, Divisi Creative Ruang Rasa. “Ruang Rasa ingin mengajak para pengunjung untuk dapat lebih mengeksplorasi adat Jawa yang sebenarnya dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.”

Pada rencana awal, Ruang Rasa: JAVA akan dilaksanakan di Yogyakarta melalui multisensory exhibition. Alasannya adalah karena budaya Jawa di Yogyakarta masih cukup kental di antara masyarakat dan minat para ekspatriat untuk belajar tentang budaya Indonesia juga tinggi. Untuk itu, panitia telah melakukan berbagai riset, mulai dari literatur hingga melakukan kunjungan ke Yogyakarta.

Para panitia pelaksana Ruang Rasa: JAVA.

Demi memahami esensi ritual yang dibawakan, panitia juga mewawancarai sejumlah narasumber, baik di Jakarta maupun Yogyakarta. Mereka termasuk budayawan yang bekerja di Kementerian Indonesia, seniman, dan “abdi dalem” Keraton Yogyakarta. Hal ini dilakukan guna mendalami konsep acara yang akan dibawakan tanpa meninggalkan nilai-nilai keasliannya.

Akibat pandemi COVID-19, konsep multisensory exhibition harus diubah dan dikonversi menjadi event online. Terinspirasi dari aplikasi viral TikTok, panitia mendesain ulang konsep acara menjadi mystery solving dengan pembawaan yang menarik, dengan harapan bahwa kaum anak muda dapat lebih tertarik untuk mempelajari mengenai budaya Jawa. Ide ini dilanjutkan dengan diskusi mengenai metode gamification, konsultasi dengan game developer, sembari didukung oleh para dosen yang memberikan input aplikatif dari segala aspek.

Paket Ubo Rampe yang berperan sebagai petunjuk bagi para peserta dalam mencari keberadaan Cakra.

Dengan berbekal hasil riset dan literasi, Ruang Rasa merancang sebuah mystery solving game yang dibalut dengan cerita fiktif. Cerita tersebut berlatar belakang di sebuah pedesaan, tentang seorang anak bernama Cakra yang tinggal bersama ibunya, Bu Ani. Singkat cerita, Cakra hilang pada saat hari ulang tahun Weton-nya. Peserta acara Ruang Rasa : JAVA berperan sebagai masyarakat yang harus membantu Bu Ani dalam menemukan Cakra, dengan cara  menyelesaikan mystery solving game yang telah disediakan secara berkelompok.

Pada akhirnya, Ruang Rasa: JAVA berhasil diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2020 lalu, dengan jumlah total peserta berbayar 80 orang. Acara ini diselenggarakan selama kurang lebih 1 jam melalui Zoom Meeting.

“Bagi gue, Ruang Rasa : JAVA bukan hanya final project, tapi merupakan sebuah life-changing experience,” tutur Nicolas Verdin, Project Manager Ruang Rasa. “Dari final project ini, gue belajar banyak tentang cara mengolah ide mentah menjadi sebuah konsep yang matang, pentingnya riset dan literasi, serta cara mengikat kerja sama. Mata kuliah ini mendorong kemampuan kami sampai ke batas akhir, yang kemudian menjadikan kami lebih kuat mental untuk kedepannya.”

Add comment

Translate »