Cerita Prasmul
Mahasiswi Prasmul Raih Juara 1 dan Best Speaker dalam Kompetisi Nasional Market Preneur 4

Mahasiswi Prasmul Raih Juara 1 dan Best Speaker dalam Kompetisi Nasional Market Preneur 4

Kolaborasi mahasiswi S1 Business Prasetiya Mulya yaitu Kristie Marsela dan Ingvelda Feliecia Hermawan pada kompetisi nasional Market Preneur 4 yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Trilogi sukses membawa kedua Prasmulyan ini meraih juara 1. Ajang yang berlangsung pada 12 – 18 Oktober 2017 lalu ini sekaligus mendaulat Kristie sebagai Best Speaker diantara 28 finalis lainnya.

Mengusung Kota Tangerang

Market Preneur adalah kompetisi karya tulis tahunan untuk mahasiswa/i perguruan tinggi se-Indonesia dalam meningkatkan kemampuan wirausaha dan pemasaran.  Tahun ini, Market Preneur mengangkat tema  “Strengthening Indonesia’s Undiscovered Place Through Digital Marketing”.

Kristie dan Ingvelda bercerita, mereka mengusung kota Tangerang sebagai destinasi wisata modern sebagai tema dari proposal yang diajukan dalam lomba ini. “Kami​​ memberikan​ ​branding​​ yang​​ khusus untuk​​ menjadikan​ ​Tangerang​​ sebagai​​ destinasi ​​wisata​​​ modern​​ untuk ​​menggali ​​potensi masyarakat​​ dalam ​​hal ​​budaya ​​& ​​kreatifitas,” jelas kedua mahasiswa Prasmul ini.

Ide tersebut ternyata sukses membawa keduanya ke gerbang final bersama dengan 9 tim lainnya yang berasal dari Universitas Diponegoro, Universitas Indonesia, Bina Nusantara, IPMI, Kalbis, President University dan Universitas Trilogi. (baca juga: 4 Mahasiswa Prasmul Kejar Prestasi Tingkat Dunia

Kisah Dibalik Gelar Juara

Mahasiswi Prasetiya Mulya (kiri) menjadi Juara 1 dan meraih Best Speaker dalam kompetisi Market Preneur 4 yang diadakan Universitas Trilogi, Jakarta.

Alumni SMA Bina Nusantara Serpong dan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta ini mengaku, keberanian mereka untuk mengusung sebuah kota sebagai objek wisata-lah yang membawa mereka lebih unggul dibanding lainnya.“Kebanyakan dari peserta memilih 1 objek wisata alam (gunung atau pantai) saja. Kalau kami lebih tertarik memilih ​​ objek sebuah kota​​ dengan​​ banyak ​​wisata buatan,​​ sehingga promosi​​ marketing​​ yang​​ dilakukan​​ cukup​​ unik​​ dan​​ menantang,” cerita keduanya.

Mereka juga mengupayakan untuk membuat ide marketing yang dapat diimplementasikan dan membawa dampak positif bagi kota yang diusung. “Banyak yang sengaja memilih objek wisata​​ ​​eksklusif​​ (belum diketahui​​ wisatawan)​​ namun ​​mereka​​ sendiri​​ belum​​ pergi ​​kesana​​ atau​​ belum​​ tahu keadaannya. Sementara kami berangkat dari daerah dimana kami tinggal yaitu Tangerang, sehingga tahu betul keadaan di lapangan dan kebutuhannya itu seperti apa. Jadi tidak terlalu sulit untuk membuat ide marketing yang kiranya bisa diimplementasikan oleh Kota Tangerang,” jelasnya.

Kemampuan presentasi yang jelas dan tepat lantas membawa Kristie mendapatkan gelar sebagai The Best Speaker dalam Market Preneur 4 yang diadakan di Jakarta Selatan tersebut. “Sebenarnya​​ tidak​​ ada​​ trik​​ khusus,​​namun​​ dalam ​​mempresentasikan​​ ide​​ agar mudah diterima ​​pendengar, ​​kita​​ harus​​ yakin​​ dan​​ percaya ​​diri​​ terlebih​​ dahulu,​​ baru ​​bisa meyakinkan ​​orang​​ lain,” ungkap Kristie.

Ia menambahkan, “Keyakinan ​​ini​​ kita ​​dapat kan​​ hanya​​ kalau​​ kita​​ sudah​​ mengerti luar-dalam ​​apa​​ yang​​ dipresentasikan​​ dan didukung dengan data-data. Kemudian secara teknik, sebisa mungkin kita tidak melihat slide terus menerus untuk menjaga fokus para juri.”

Belajar Bisnis Pariwisata

Kristie dan Ingvelda memang memiliki ketertarikan untuk mendalami bisnis pariwisata lebih jauh. Kedua mahasiswa yang sebelumnya pernah memenangkan kompetisi serupa ini juga mengaku senang mengikuti lomba yang tak hanya mengasah kompetensi bertanding namun memberikan peluang akan ilmu baru lewat seminar dan workshop.

Mahasiswa S1 Business Prasmul mengikuti workshop tentang lean startup

Mereka menuturkan “Tantangan ​​terserunya​​ bukan ​​bagian​​ dari​​ penilaian​​ akhir,​​ tapi​​ saat​​ workshop, ​​dimana​​ kita bergabung​​ dengan ​​mahasiswa ​​dari ​​universitas ​​lain​​ dan​​ diminta ​​berdiskusi ​​tentang ​​lean​ ​startup untuk​​ objek​​ wisata​​ yang ​​diundi.”

Kedua Prasmulyan ini semangat ketika mendapat kesempatan belajar dengan para praktisi layaknya Bapak​​ Eko​​ (Kabid​​ Media​ ​Elektronik ​​Kementerian​ ​Pariwisata),​​ Bapak Santoso Suratso​​(CEO​ ​Indonesia-tourism.com),​​ Bapak Ashari ​​Yudha​​ (Travel ​​Blogger ​​Catatan Backpacker), Bapak ​​Ahmad​ ​Yusuf ​​(CEO​​ PLACE+)​​ dan Nathan​ ​Galaksi​​ (Founder ​​& ​​CEO ​​Hello ​​Guide).​​

​​“Di workshop itu, kami melihat ​​bagaimana​​ masing-masing ​​individu memberikan ​​ide​​ dan​​ menyelesaikan​​ masalah. ​​Perbedaan​​ pendapat​​ dan​​ cara​​ jawab masing-masing​​ tim juga melatih kami dalam menyatukan pikiran dan jawaban,”

Selamat kepada Kristie dan Ingvelda. Semoga prestasi ini akan menjadi awal dari kesuksesan berikutnya di ajang kompetisi lain, baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional yang akan semakin mengharumkan nama baik Universitas Prasetiya Mulya. (*vio)

Sumber gambar:

www.liputan6.com

Vitry Octavia

Add comment

Translate »