Cerita Prasmul
Mahasiswa Prasmul Bantu Kembangkan 114 UMKM di Kabupaten Kuningan dan Cianjur

Mahasiswa Prasmul Bantu Kembangkan 114 UMKM di Kabupaten Kuningan dan Cianjur

Ketika hendak masuk semester 6 di Prasetiya Mulya, mahasiswa akan menguji kompetensi di masyarakat dengan mengikuti Community Development atau Comdev, yakni program Kuliah Kerja Nyata berbasis kewirausahaan atau bisnis. Bertolak ke sebuah desa, mahasiswa bukan sekadar tinggal bersama, tetapi juga bermitra dengan masyarakat untuk bantu mengembangkan usaha mereka dengan ilmu-ilmu yang telah dipelajari di kampus.

Pada Januari hingga Februari 2020 lalu, Comdev kembali dilaksanakan. Tahun ini semakin spesial karena adanya partisipasi dari Prasmulyan angkatan pertama School of Applied Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), yang terdiri dari enam program studi. Perkembangan Comdev, baik dari jumlah peserta maupun keragaman ilmu, turut memperluas cangkupan wilayah dan kegiatan sehingga impak mahasiswa terhadap masyarakat jadi semakin besar.

Melanjutkan Kemitraan Comdev Terdahulu

Untuk pertama kalinya, Comdev dapat menjangkau dua kabupaten sekaligus, yakni Kabupaten Kuningan serta Cianjur, dan bermitra dengan 114 UMKM yang tersebar di 19 desa. Karena diselenggarakan setiap tahun, beberapa UMKM yang dipegang mahasiswa merupakan hasil kerja dari Comdev tahun-tahun sebelumnya, salah satu contohnya adalah Kandang Es Krim. 

Mahasiswa berdiskusi mengenai strategi pengembangkan bisnis mitra.
Mahasiswa tinggal di desa selama kurang lebih satu bulan.

“Awalnya, pada tahun 2017, saya hanya menjual susu murni, itu pun belum punya pendingin jadi produknya cepat basi,” ungkap Pak Resdi, pemilik Kandang Es Krim. “Kemudian pada tahun 2019, saya ditawarkan jadi mitra oleh Prasetiya Mulya. Di situ, Kandang Es Krim terbentuk. Kali ini, mahasiswa bantu saya lebih lanjut dalam menyusun perusahaan produsen susu, dengan Kandang Es Krim sebagai salah satu produk keluarannya.”

Hal positif serupa juga dirasakan Ibu Kartini dari Sarongge, mitra Comdev sejak tahun 2018. Ia menceritakan, “Dulu, saya merupakan petani di Gunung Gede Pangrango. Tapi sejak tahun 2013, pemerintah mengarahkan kita untuk membangun usaha. Kita dipecah menjadi kelompok berbeda, kebetulan saya fokus di sabun sereh. Kita harus belajar tentang pendirian usaha.”

Kandang Es Krim dan Sarongge Kartini.

Ibu Kartini menambahkan bahwa setelah tiga tahun dibimbing oleh mahasiswa, mulai dari sisi keuangan hingga branding, produknya berkembang secara pesat. Ia juga semakin fasih melakukan pemasaran secara independen, terutama via media sosial. 

Ditutup dengan Pesta Rakyat

Selain mengembangkan usaha warga, mahasiswa juga ditugaskan untuk menggali potensi identitas desa dan mengadakan kegiatan kewargaan untuk mengoper ilmu sekaligus bersosialisasi. Hasilnya, mahasiswa School of Business and Economics dan School of Applied STEM berkolaborasi dalam mengajar ke sekolah-sekolah serta mengadakan seminar dan workshop. Keakraban yang dijalin selama satu bulan tersebut dibuktikan dalam acara Saung Rahayat, pesta rakyat yang menjadi tradisi penutupan kegiatan Comdev. 

Mahasiswa juga mengoper ilmu pada masyarakat melalui kegiatan seminar dan workshop.

“Saung Rahayat bertujuan untuk mewadahi potensi wilayah, meningkatkan perekonomian kabupaten, dan memperlihatkan kekayaan budaya masyarakat,” ujar Vincentius Pangestu, Ketua Pelaksana Saung Rahayat 2020 di Kabupaten Cianjur. “Tapi di atas itu, acara ini diselenggarakan untuk mendatangkan kebahagiaan bagi warga. Acara ini kami buat khusus untuk masyarakat.” 

Produk UMKM milik masyarakat Kuningan dan Cianjur beraneka ragam.

Saung Rahayat sekaligus memamerkan budaya masyakarat lokal melalui berbagai pertunjukkan.

Berlangsung pada 22 Februari (Kabupaten Kuningan) dan 1 Maret (Kabupaten Cianjur), seluruh UMKM binaan mahasiswa dipamerkan di acara ini, mulai dari makanan, kerajinan tangan, produk rumah tangga, hingga jasa. Saung Rahayat juga diramaikan berbagai pergelaran unik yang ditampilkan oleh warga. Misalnya di Kabupaten Kuningan, terdapat atraksi Tari Buyung dari Paseban Tri Panca Tunggal, pementasan angklung dari Saung Angklung Ambu, dan kabaret dari Komunitas Teater Sriliwangi 106. 

Tak kalah seru, Kabupaten Cianjur juga mempersembahkan Tari Lengseran oleh Komunitas Lengser dan Ambu, penampilan silat dari Paguron Sekar Wangi, dan ditutup meriah dengan pertunjukkan dari Suci, pemenang Konser Dangdut Indonesia (KDI) 2019.

Suci KDI memukau warga Cianjur dengan pertunjukkan energetiknya.

Mengabdi Kepada Masyarakat

Tidak seperti program KKN pada umumnya, Comdev tidak langsung berakhir ketika mahasiswa pulang ke rumah masing-masing, tapi dilanjutkan dengan melakukan pemantauan. Selain tidak putus kontak dengan mitra dan memastikan usahanya tetap berjalan dengan baik, mereka juga harus melakukan kunjungan, setidaknya satu kali dalam sebulan, lalu membuat laporan perkembangan usaha. 

Mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari masyarakat setempat.

Salah satu kegiatan sosial yang dilaksanakan mahasiswa adalah mengajar ke sekolah-sekolah.

Pengabdian mahasiswa di masa Comdev tersebut sejalan dengan konsep Kampus Merdeka cetusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang mengedepankan kegiatan pembelajaran di luar kampus, terutama di daerah Indonesia, agar mahasiswa semakin terlibat dalam pembangunan negara. Mendukung hal ini, Plt. Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengungkapkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahunan di wilayah Kuningan naik 5 hingga 10 persen sejak kehadiran Comdev.

“Bimbingan mahasiswa patut dijadikan semangat bagi para UMKM untuk terus meningkatkan usaha mereka masing-masing,” tutur Pak Herman. “Semoga kegiatan dari Prasmul ini dapat dikembangkan ke kecamatan lainnya di Indonesia.”

Plt. Bupati Cianjur, Herman Suherman, bersama Dekan School of Business and Economics Universitas Prasetiya Mulya, Bapak Fathony Rahman, DBA, di ajang Saung Rahayat Cianjur.

Dari studi lapangan, mahasiswa Prasmul mendapatkan pengalaman kerja yang unik, berharga, dan berdampak nyata. Comdev hanya satu dari sekian banyak kegiatan di luar kelas yang menunjang fleksibilitas Prasmulyan dalam mengumpulkan ilmu. Mulai dari program magang On the Job Training di semester satu, hingga ragam kolaborasi dengan industri, inovasi, kreativitas, empati, dan jangkauan koneksi Prasmulyan sudah terbangun kokoh ketika lulus nanti. 

mm

Sky Drupadi

Add comment

Translate »