Cerita Prasmul
Cara Ampuh Menjalin dan Mempertahankan Relasi dengan Klien – Alumni Success Story

Cara Ampuh Menjalin dan Mempertahankan Relasi dengan Klien – Alumni Success Story

Menjadi graphic design adalah pintu yang mengantarkan Aprilita Ramadhani bertemu dengan indahnya dunia marketing. Berbekal ijazah Bachelor of Arts, ia memulai pengalaman profesional pertama sebagai Business Development di Dreamers Radio, yang membuka mata tentang pentingnya mempelajari bisnis, terutama marketing, dalam menunjang karier. Hingga akhirnya, Aprilita mengaplikasikan ilmu yang diemban pada tanggung jawab terbarunya sebagai Client Partner Director di Leon Playgrounds. Lalu, bagaimana strategi praktis, tapi juga ampuh untuk dapat memperoleh dan mempertahankan klien? Simak selengkapnya di artikel ini.

Berawal dari Inspirasi yang Menjadi Obsesi

Wanita yang gemar berolahraga ping pong ini melihat contoh nyata dari sang ayah yang sudah lebih dulu berkecimpung di dunia penjualan dan pemasaran. Diawali dengan kecintaan pada desain yang sempat kurang disetujui oleh orangtua, “Seni is one thing, but we need to be logical. Kalau nggak tahu how to communicate, cuma tahu how to design, buat apa,” Aprilita pun kembali memikirkan tujuan hidupnya.

Processed with VSCO with m4 preset

Hingga suatu ketika, pekerjaan sebagai Business Development menuntutnya untuk berpikir kreatif dalam mengembangkan media dan event sebagai sumber revenue mereka. Momen ini merupakan titik balik karena ia merasakan ada demand untuk mempelajari pakem-pakem bisnis agar hasilnya lebih maksimal. Aprilita pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikan master dan menentukan beberapa kandidat universitas, salah satunya Prasetiya Mulya. Keinginannya pun semakin kuat untuk bergabung di MM Prasetiya Mulya setelah melihat Pop Up Market, pionir thematic local brand bazaar, acara yang diselenggarakan oleh Student Board S1 Prasetiya Mulya. “Waktu itu, pernah datang ke salah satu acara mahasiswa Prasmul, Pop Up Market,  dan betul-betul kaget dengan bagaimana cara mereka mengemas event. Berarti, kalau mahasiswanya bisa, ada ilmu yang diajarkan juga di Prasmul,” ucap Aprilita membagikan pengalamannya. Mendengar pilihan anaknya, sang ayah pun sangat mendukung.

Setelah menyabet gelar sarjana, wanita yang pernah menggeluti profesi Graphic Designer ini terus mengasah kemampuannya, dengan mengkonversikan ilmu yang diperoleh menjadi strategi marketing jangka panjang bagi setiap klien. Ia pun semakin semangat ketika menyadari bahwa marketing menjadi ujung tombak pemasukan untuk perusahaan. 

2 Tulang Rusuk Networking

Sebagai Client Partner Director, bertemu dan melakukan dealing dengan klien pun sudah menjadi makanan sehari-hari Aprilita. Berdasarkan pengalamannya tersebut, wanita yang sering mengisi waktu luang dengan bermain bowling pun membagikan dua poin penting dalam menjalin relasi, bahkan mempertahankannya.

Bersikap empati dan peduli menjadi poin pertama. “You need to be very empathetic karena the moment you are not ignorant, the moment you care about others, kamu bisa memahami kesulitan yang mereka hadapi dan memberikan solusi yang tepat,” Aprilita menjabarkan. Baginya, mengetahui dengan betul kebutuhan konsumen sangat krusial untuk menentukan solusi yang tepat dan customized untuk masing-masing klien. Selain itu, cara ini terbukti efektif untuk membangun hubungan baik yang natural dengan klien.

Kemudian, punya kemampuan komunikasi yang baik. Aprilita bercerita tentang bagaimana ia dapat mencegah miskomunikasi, “Miskomunikasi itu terjadi karena noise dan untuk reduce noise, ada empat hal simpel yang perlu diperhatikan yaitu runutan informasi, intonasi, bahasa tubuh dan language barrier atau bisa juga istilah-istilah bahasa (jargons).” 

Selain dua poin yang disebutkan sebelumnya, wanita yang memiliki sertifikasi Digital Marketing ini juga menyebutkan pentingnya product knowledge, terutama bagi seorang sales atau marketer. Dengan memahami produk perusahaan luar dalam, Anda bisa menjelaskan detail produk kepada klien dengan jelas, sesuai dengan pain points mereka.

Terapkan Network Management, Biaya Lebih Efisien

Berbicara lebih jauh tentang maintaining client, Harvard Business Review menyebutkan bahwa biaya yang diperlukan untuk mengakuisisi klien baru lebih tinggi 5-25 kali lipat dibanding mempertahankan klien setia. Tentunya, peran seorang Client Partner Director sangat besar disini, mulai dari meminta feedback dari klien terhadap jasa atau produk, membangun kepercayaan klien untuk menggunakan jasa atau produk Anda kembali, hingga menjadikan mereka klien setia.

Seperti yang telah dibagikan oleh Aprilita, peduli terhadap klien merupakan aspek yang penting. Peduli yang dimaksud bukan sebatas saat akan dan sedang melakukan transaksi, melainkan setelah transaksi berlangsung juga masih dibutuhkan. Contoh sederhananya mengirimkan hampers di momen tertentu. Ini adalah kesempatan emas untuk membangun hubungan personal dengan klien yang bisa meningkatkan potensi retention 6 kali lipat.

Strategi ampuh lainnya adalah dengan menawarkan potongan harga khusus untuk klien setia. Tidak menutup kemungkinan, selain melakukan repurchase, mereka juga akan merekomendasikan Anda kepada orang lain. Leon Playgrounds, tempat Aprilita berkarier pun telah membuktikannya hingga dipercaya oleh berbagai brand besar seperti Dove, Tokopedia, Gojek, Levi’s, MAP Club, American Standard, Trans Jakarta, GoTo, Kino Group, Mandom, Campina, FKS Group, dan masih banyak lagi.

Add comment

Translate »