Cerita Prasmul
BEST Challenge 2018 Kembali Memupuk Jiwa Economic Entrepreneurship Pelajar SMA

BEST Challenge 2018 Kembali Memupuk Jiwa Economic Entrepreneurship Pelajar SMA

Untuk ketiga kalinya, program S1 Business Economics Universitas Prasetiya Mulya menantang otak siswa-siswi SMA dalam kompetisi Business Economics Strategic, atau disingkat sebagai BEST Challenge 2018. Diselenggarakan pada hari Sabtu (8/9) lalu di kampus BSD, perlombaan ini mengangkat topik Peer to Peer Lending, platform online yang mempertemukan Pemberi Uang dengan Peminjam Uang, misalnya antara bisnis dan investor.

Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, BEST Challenge kali ini hanya berlangsung selama satu hari melainkan dua hari. Reinardus Suryandaru, Faculty Member Prasmul sekaligus Ketua Panitia BEST Challenge 2018, menyatakan bahwa hal ini dilakukan agar kompetisi dapat dilaksanakan secara lebih fokus dan simpel. Di mana durasi berkurang, cakupan peserta justru semakin luas. Kini, finalis diambil dari 5 area yakni Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Palembang, dan Makassar.

Menanamkan Jiwa Economic Entrepreneruship Sejak Dini

BEST Challenge telah berlangsung sejak tahun 2016 silam.

Berlangsung sejak tahun 2016, BEST Challenge 2018 bertujuan untuk mengedukasi pelajar SMA sedini mungkin mengenai perekonomian global, khususnya perihal Peer to Peer Lending. Mengetahui bahwa platform ini sedang booming di kalangan masyarakat, kompetisi berbasis Bahasa Inggris ini kemudian menggali lebih dalam lagi, terutama dari sisi bisnis dan regulasi.

“Dari bangku SMA, pelajar harus dibekali rasa ingin tahu serta pemahaman mengenai bisnis,” ungkap Pak Daru. “Kami ingin menanamkan jiwa economic entrepreneurship serta memacu critical thinking skills mereka.”

Best of the Best!

Dalam sesi workshop, 18 Semifinalis mendiskusikan studi kasus yang diberikan panitia lomba.

Dari puluhan tim yang mendaftar BEST Challenge, sebanyak 18 tim disortir dan dipilih sebagai finalis. Mewakili sekolah mereka, tiap tim terdiri dari 3 pelajar dan diperbolehkan memiliki satu mentor pendamping. Memilih antara tiga topik pembahasan; pengaruh crowdfunding terhadap industri bisnis di Indonesia, pengaruh Fintech terhadap financial inclusion di Indonesia, dan perbandingan antara angel investors dengan venture capitals, tiap tim kemudian mengirim insight dan masukan mereka dalam bentuk esai atau video.

Setelah pengumuman, 18 finalis diberikan studi kasus baru untuk diperlombakan pada hari-H. Bertandang ke BSD, mereka pun melewati babak penyisihan di hadapan juri berkompeten, beberapa di antaranya adalah Ridho Ramadhani (Shinhan Investment Corp), Andrew Tobing (CMO Crowdee), Tommy Kurniawan Bunjamin (Microsoft Indonesia), dan Sigit Aryo Tejo (Head of Micro Business Modalku). Setelah itu, 9 kelompok yang lolos seleksi dipertandingkan kembali di babak Grand Final. Melewati beberapa proses penyaringan yang ketat, tim-tim terbaik dalam BEST Challenge pun berkesempatan untuk berdiri di bawah lampu sorot dan unjuk gigi melawan kompetisi setaranya.

Harapan Untuk Lebih Semarak Lagi

BEST Challenge juga dilengkapi dengan seminar penuh inspirasi. Alvin Taulu, Kepala Perizinan Fintech, mewakili OJK sebagai pembicara.
Khoirol Rohman, CEO & Chief Marketing Officer Melaut.id memberikan pandangannya mengenai peer to peer lending. 

Kreatif, kritis, dan penuh inspirasi, Pak Daru melihat kualitas dan potensi besar dalam bibit-bibit bangsa yang bertanding di BEST Challenge 2018. “Tahun ini, pesertanya lebih antusias dan aktif,” ujarnya. “Cara berpikir sudah matang dan public speaking mereka pun berani!”

Kegigihan peserta seperti yang digambarkan Pak Daru pun lebih menonjol lagi karena sifat kompetisi yang English-based. Menurut sang Faculty Member, kemampuan dan keberanian untuk mengomunikasikan ide serta wawasan menggunakan Bahasa Inggris merupakan hal yang krusial, terutama di dunia yang sudah terglobalisasi ini.

Pak Daru (kedua dari kiri) mengharapkan BEST Challenge yang lebih semarak di tahun mendatang.

“Di BEST Challenge 2019, kami ingin meraup lebih banyak lagi peserta,” Pak Daru berangan. “Kami telah menyentuh tiga pulau; Jawa, Sulawesi, dan Sumatera. Berikutnya, kalau bisa kami undang juga dari Indonesia bagian Timur. Selain itu, saya ingin melibatkan mahasiswa dari jurusan lain, bukan hanya S1 Business Economics. Dengan lintas jurusan, kegiatan ini pasti jadi lebih semarak!”

Berikut daftar pemenang BEST Challenge 2018. Selamat dan ditunggu dalam kompetisi Prasmul berikutnya!

Juara I   : TIM SOLOMON (IICS)

                    Nathanael Massie Winoto, Dustin Videry Kok, Michael Lenonardi

Juara II  : TIM CALVIN (SMA Kristen Kalvin)

                     Brian M.S Lee, Delvin Victor Fernando, Beruchiya Hannah Hutagulung

Juara III : TIM HAPPY (ICHTUS)

                      Samuel Sagar Vasandani, Veron Nuno Septio, Rafael C.H Tauran

mm

Sky Drupadi

Add comment

Translate »