Cerita Prasmul
Tim MM Prasetiya Mulya Mewakili Asia dalam Schlesinger Global Family Enterprise Case Competition

Tim MM Prasetiya Mulya Mewakili Asia dalam Schlesinger Global Family Enterprise Case Competition

Familier kah Anda dengan brand Sampoerna atau Indofood? Rupanya, eksistensi bisnis besar tersebut tak lekang dari hierarki keluarga. Banyaknya kisah sukses family business inilah yang menjadikannya layak untuk ditelusuri kembali, termasuk melalui kompetisi, seperti yang diikuti oleh 4 mahasiswa MM Regular Prasetiya Mulya berikut.

Menemukan Tim

Berbeda angkatan, bahkan tak saling kenal, betapa kagetnya mereka ketika disandingkan dalam Tim MM Prasetiya Mulya. “Waktu itu kami langsung ketemu dulu dan bonding, setelah itu baru susun jadwal bersama,” ungkap Stephanie.

Adalah Stephanie Darmawan Wijaya (MMR 61), Justin Wijaya (MMR 62), Jeffrey Januri Dihardjo (MMR 62), dan Axel Gian Aditama (MMR 61), mahasiswa yang ditunjuk untuk mewakili MM Prasetiya Mulya dalam ajang Schlesinger Global Family Enterprise Case Competition pada Oktober 2020 hingga Januari 2021. 

Stephanie
Axel
Walau ada yang dari background musik, akuntansi, sampai teknik, strategic thinking sudah jadi satu mindset kami di Prasetiya Mulya.

Axel Gian Aditama
Jeffrey
Justin

Rupanya, lingkungan kolaboratif di MM Prasetiya Mulya menjadikan proses kerjasama dengan orang baru bukan lagi penghalang, melainkan peluang memperoleh berbagai sudut pandang. “Ketika diskusi, tanpa perlu aklamasi juga sudah otomatis ada yang memimpin, mencari data, dan lainnya,” pungkas Axel.

Membawa Nama Indonesia, Mewakili Asia

Kompetisi family business case skala global, yang diadakan oleh The University of Vermont tersebut memiliki 3 tahap penyisihan. Pada tahap pertama, kebersamaan tim teruji dengan kurangnya pengalaman. Terlebih, kasus family business rupanya berbeda jauh dengan bisnis pada umumnya.

Tim Prasetiya Mulya membawa nama Indonesia, guna mewakili Asia menuju babak pertandingan kedua dalam Graduate League.

“Walau kasusnya baru, dasar strategic thinking dan manajemen yang kami peroleh sangat terpakai semua,” pungkas Axel.

Coach kami, Pak Henry Pribadi dan Pak Sonny Agustiawan akhirnya memberikan banyak intro seputar family business, dan kami juga sering konsultasi,

Alhasil, setelah mengerjakan case pertama selama satu bulan, Tim MM Prasetiya Mulya berhasil membawa nama Indonesia untuk mewakili Asia di babak selanjutnya.   “Karena baru pertama kali, mewakili Asia saja kami sudah nggak sangka, tapi bersyukur karena memang dapat tim yang oke banget,” puji Justin. 

Berbeda jauh, tahap kedua membuat tim perlu menyelesaikan case baru selama satu minggu saja, dan mempresentasikannya di depan para dewan juri. “Di babak kedua ini sangat dilihat bagaimana public speaking-nya.” ungkap Justin. Lagi-lagi, tim mampu melewatinya, sehingga Justin berhasil memperoleh posisi Best Presenter Award. 

Tak Menang ≠ Gagal

Tim MM Prasetiya Mulya tetap bangga menjadi semifinalis lomba family business case berskala global, yang pertama yang diikuti tersebut.

Meski perjalanan harus terhenti di babak semifinal, Tim MM Prasetiya Mulya mengaku telah banyak memperoleh pembelajaran baru.

“Pengalaman ini membuat kami sadar kalau bisnis itu nggak hanya satu, dan cara menjalankannya juga berbeda-beda, sesuai tantangannya masing-masing,”

Stephanie Darmawan Wijaya

Mengakhiri sesi berbagi, para mahasiswa berprestasi ini pun membagikan tips dalam menjalankan kompetisi online berdasarkan hands-on experience yang telah mereka lalui:

  • Jadikan kompetisi sebagai kepercayaan dan mulailah dengan menyusun jadwal bersama tim.
  • Persiapkan segalanya, mulai dari platform, device, hingga materi, dan biasakan diri dengan kanal yang belum pernah dipakai sebelumnya.
  • Meski tidak aklamatif, aktiflah untuk saling mengambil peran dalam kelompok, sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan bersama.
  • Percayalah pada apa yang sudah dikerjakan tim, dan presentasikanlah dengan percaya diri!

Selamat, tim! Langkah sukses ini telah menjadi pionir bagi prestasi business case competition global selanjutnya dari MM Prasetiya Mulya! 

Gabriela Junisa Lasse

Add comment

Translate »