Cerita Prasmul
Prestasi Gemilang Michele Erica di Industri Event – Alumni Success Story

Prestasi Gemilang Michele Erica di Industri Event – Alumni Success Story

Ketika kakaknya menginformasikan bahwa Universitas Prasetiya Mulya telah membuka program baru bertajuk S1 Event, Michele Erica yang kala itu sedang menimba ilmu di SMA Don Bosco Padang langsung memantapkan pilihannya. Bergabung sebagai Prasmulyan S1 Event angkatan 2016, pengalaman kuliah Michele telah membuka banyak pintu peluang baginya. Inilah petualangannya membangun karier di industri Event!

Memimpin Ajang Skala Nasional

Lekat dengan jurusannya, tentu Michele merupakan salah satu dari banyaknya Prasmulyan yang aktif berkepanitiaan. Menjadi koordinator untuk ajang-ajang rancangan mahasiswa seperti Prasmul Olympics dan Saung Rahayat, ia pun mengejar kesempatan untuk berpartisipasi dalam event internasional, tepatnya Asian Games 2018.

Saung Rahayat, acara Prasmulyan tahunan yang diselenggarakan sebagai bagian dari program mata kuliah Community Development.

”Kebetulan waktu itu yang mendapatkan kepanitaan Asian Games dari kampus adalah senior angkatan 2015, jadi aku harus daftar sendiri sebagai volunteer, ikuti tes, dan training,” Michele menceritakan. “Waktu diumumkan lolos, sebenarnya aku ada rencana liburan hehe. Tapi ini kan kesempatan sekali seumur hidup! Akhirnya aku jadi LO untuk main event voli, jaga di venue Bulungan.

Meski angkatannya tidak mendapatkan kepanitiaan Asian Games dari kampus, Michele tetap mendaftar sebagai volunteer secara mandiri.

Untuk skripsinya, perempuan yang murah senyum ini magang di Startup Weekend Indonesia, ajang 54 jam untuk mengumpulkan ide startup dari partisipan Nasional. Bekerja secara maksimal, Michele sukses memukau dan meraih kepercayaan para Supervisor sehingga ia ditunjuk sebagai lead untuk pelaksanaan periode berikutnya. Meski masih berstatus mahasiswa, Michele berhasil mempimpin serta mencapai target ajang, bahkan mendatangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

“Waktu itu kami berkolaborasi dengan 23 kampus di 13 kota, dan tiap perwakilan kota itu beneran lebih tua dari aku,” tutur Michele. “Untungnya dulu pas di kampus juga kepanitiaan kan, jadi setidaknya udah terbiasa komunikasi dengan senior. Aku seneng banget sih karena walaupun mereka tahu aku mahasiswa, mereka tetep respect aku sebagai lead. Justru aku dapat insight untuk improve ke depannya.”

Dari Startup ke Korporat

Wisuda pada Desember 2020 dan berakhirnya ajang Startup Weekend Indonesia pada Februari 2021 mengantarkan Michele pada kesempatan baru. Masih berkecimpung di industri event, terhitung awal Maret kemarin, ia memiliki jabatan baru sebagai Community Partnership di PT DBS Indonesia, perbankan multinasional dari Singapura. Tugasnya adalah mencari partner potensial untuk membuat online event.

“Kebetulan pengalaman kuliah yang paling aku inget adalah ketika jadi sponsorship coordinator untuk salah stau event kampus,” kata Michele. “Sekarang aku di partnership, yang nggak beda jauh. Intinya kita harus pelajari brand, lihat kepribadian mereka, dan cari tahu gimana caranya agar mereka mau jadi partner kita. Antara mereka dan kita pasti ada titik temu kan? Itu yang harus dicari.”

Membangun nama di berbagai ajang melalui komunitas atau event organizer, ini merupakan kali pertamanya bekerja di perusahaan korporasi. Michele pun mengaku merasa sedikit gugup dan khawatir pada awal pindah.

“Tapi ternyata environment-nya santai banget,” ungkapnya. ”Justru kalau startup lebih diforsir karena memang fast-paced. Sedangkan di korporasi lebih jelas jam dan load kerjanya.”

Event Adalah Escape Dari Rutinitas!

Michele menyatakan bahwa hal yang paling dia rindukan dari perkuliahan adalah brainstroming dengan teman-teman Prasmulyan yang menurutnya memiliki spesialisasi masing-masing, mulai dari konsep hingga eksekusi. Ia pun semakin sedih karena tahun terakhirnya justru dijalankan secara online akibat pandemi. Selain tidak bisa mendukung teman-temannya dalam proses sidang, wisuda pun harus dilaksanakan dari layar komputer.

“Waktu e-learning, kami nggak banyak adaptasi dari segi pelajaran karena di Prasmul memang nggak ada mata kuliah spesifik tentang offline dan online,” Michele menjelaskan. “Tapi dari materi pelajaran yang didapatkan, project management itu berguna banget. Menentukan bagaimana agar peserta bisa immersed dalam platform apa pun.”

Sebelum pandemi: Michele bisa bertemu dengan teman-teman sekelasnya di kampus.

Sebagai program S1 Event pertama di Indonesia, tidak sedikit orang mempertanyakan apa yang sebenarnya dipelari Michele selama berkuliah. Michele sendiri mengaku bahwa ia mengira akan mendalami teknis penyelenggaraan sebuah acara. Memahami segi relasi, membuat konsep, engaging, dan experience design, empat tahun berkuliah mengubah perspektifnya terhadap dunia ajang.

Michele merampungkan, “Event akan selalu jadi escape orang dari rutinitas. Lagi bosan? Event. Mau menambah skill? Event. Itu sebabnya industri event berhasil comeback di masa pandemi.”

mm

Sky Drupadi

Add comment

Translate »