Cerita Prasmul
Prasetiya Mulya turut Berkolaborasi untuk Memerangi COVID-19 dalam Wadah Indika Solidarity

Prasetiya Mulya turut Berkolaborasi untuk Memerangi COVID-19 dalam Wadah Indika Solidarity

Sejak Covid-19 memasuki negara Indonesia, para tenaga medis bekerja keras dan berkorban demi mencegah penyebaran virus dan menyelamatkan orang-orang yang terjangkit. Untuk itu, sebagai salah satu instansi pendidikan di Tanah Air, Universitas Prasetiya Mulya ikut berpartisipasi dalam suatu kolaborasi untuk mengatasi masalah ini, sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat.

Pak Yalun dari S1 Food Business Technology mewakili Universitas Prasetiya Mulya dalam Indika Solidarity.

Salah satu upaya masyarakat untuk mengatasi pandemi COVID-19 adalah proyek Indika Solidarity yang digagas oleh Indika Foundation. Indika Solidarity terdiri dari beberapa institusi termasuk Medika Plaza, dipimpin oleh alumnus MM Program Prasetiya Mulya, Bapak Ir. Johandi Kumaheri. Pak Johandi dibantu oleh timnya yaitu dr. Nino Susanto, BEng, MM, dr. Meutia Ayuputeri Kumaheri, Mres, dan dr. Robby Susanto, serta Dr. Yalun Arifin dari S1 Food Business Technology, mewakili Universitas Prasetiya Mulya dalam kerja sama ini.

Tujuan dari kerja sama adalah membuat laboratorium berstandar WHO (World Health Organization) yang digunakan untuk mendeteksi COVID-19, baik melalui metode Rapid Test maupun RT-PCR. Perancangan dan pekerjaan pembuatan laboratorium dimulai sejak Maret 2020 dengan konversi shipping container menjadi laboratorium berkelas Biosafety Level 2+. 

Desain yang dibuat memasukkan elemen-elemen Biosafety Level 3 ke dalam rancangan laboratorium sehingga bisa mencapai standar yang ditetapkan WHO. Antara lain adalah adanya negative pressure di ruangan laboratorium, sistem ante room, pengaturan air flow, dan SOP-SOP sesuai standar Biosafety Level 3. Sebagai gambaran, Biosafety Level (BSL) terdiri dari 4 tingkatan, mulai dari BSL-1 sampai 4, di mana Level 4 adalah yang paling ketat karena digunakan untuk uji dan riset virus amat berbahaya seperti virus Ebola.

Lab yang dibangun dikonversikan dari shipping container.

“Walaupun syaratnya cukup memenuhi BSL-2, kami tetap menargetkan ke BSL-3,” Pak Yalun menjelaskan. “Di samping memaksimalkan alat dan sistem, kami juga melakukan rekrutmen serta training pada orang-orang agar lab ini punya sumber daya yang terpercaya.”

Pada pertengahan bulan April 2020, lab yang terletak di Klinik Medika Plaza, Jakarta Selatan ini sudah aktif digunakan dan telah melakukan ribuan testing. Dinas Kesehatan pun dikabarkan telah memberikan respons positif dan menyatakan bahwa lab dari Indika Solidarity adalah salah satu lab Covid-19 yang amat baik di Jakarta. Hasil dari lab Indika Solidarity sudah menjadi bagian dari pelaporan harian yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke masyarakat luas.

“Karena shipping container sifatnya mobile, lab dengan desain ini bisa dikirim ke daerah terpencil di Indonesia.” kata Pak Yalun. 

Sejak pertengahan bulan April, lab dari Indika Solidarity telah melakukan ribuan testing.

Di samping itu, rancangan laboratorium Indika Solidarity ini menjadi salah satu acuan dalam membangun laboratorium COVID-19 skala besar oleh Indika Foundation yaitu GSI Lab yang ditargetkan mampu melayani sampai 10.000 sample per hari. GSI Lab akan beroperasi di bulan Juni 2020 ini.

Harapannya, dengan memperbanyak fasilitas testing dan laboratorium analisis, warga yang terpapar COVID-19 akan lebih cepat terdeteksi, sehingga lebih mudah bagi pemerintah memerangi pandemi ini.


Indika Solidarity merupakan kerja sama antara Indika Foundation, Universitas Prasetiya Mulya, Medika Plaza Indonesia, dan IMECO Bhakti Nusa Foundation.

Add comment

Translate »