Cerita Prasmul
Kartini Muda versi Prasmulyan

Kartini Muda versi Prasmulyan

Bicara tentang Hari Kartini, berarti bicara tentang emansipasi wanita; suatu momen terobosan baru bagi wanita dimana wanita tak lagi dianggap sebelah mata.
Namun, apakah Hari Kartini itu masih memiliki esensi yang sama di masa modern ini?

 

Tadi siang, saya datang ke Seminar Breaking Barriers yang diadakan oleh C.L.I.C dibawah naungan Student Board S1 Prasetiya Mulya. Tema yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Kartini ini mendatangkan 2 orang Kartini Muda  Indonesia, Alexandra Asmasoebrata dan Dian Sastrowardoyo.
Alexandra atau yang akrab dipanggil Kak Andra ini merupakan satu-satunya pembalap perempuan Indonesia kelas gokart maupun mobil formula. Kak Andra memulai karirnya di dunia balap pada umur 11 tahun. Di seminar tadi, Kak Andra bercerita bahwa pada awalnya memang tidak mudah untuk keluar dari comfort zone nya dan masuk ke dalam dunia balap yang notabene dikuasai oleh laki-laki. Kak Andra awalnya takut untuk masuk kedunia ini karena satu alasan kecil, ia takut tidak memiliki teman. Seiring berjalannya waktu, Kak Andra menyadari bahwa ketakutan ini adalah suatu hal yang konyol dan ia bersyukur ia memiliki seorang ayah yang selalu mendorongnya untuk berani mencoba hal-hal baru.

 

Mengutip dari perkataan Kak Andra, “Kita (perempuan) bukan ingin membuktikan bahwa kita lebih baik dari laki-laki, tapi setidaknya kita memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki.” Dan hal ini hanya bisa kita buktikan apabila kita berani untuk keluar dari zona nyaman kita dan meng-explore diri kita lebih jauh lagi.

 

Beranjak ke pembicara kedua, Dian Sastrowardoyo, ibu dua anak ini menceritakan bahwa motivasi awalnya untuk meniti karir di dunia permodelan adalah keterbatasan keuangan yang dihadapinya saat ia masih di bangku pendidikan. Mbak Dian sejak berumur 10 tahun sudah menetapkan goal  untukk menjadi Gadis Sampul saat umurnya 14 tahun. Melalui cara ini, Mbak Dian berhasil memperoleh uang jajan sendiri yang bisa ia gunakan untuk mebiayai pendidikannya.

 

Lulus Cum Laude dari S2 Universitas Indonesia jurusan Managemen Keuangan, Mbak Dian dikenal sebagai seorang wanita yang smart dan selalu punya visi kedepan. Mbak Dian selalu memiliki suatu goal yang ia perjuangkan. Goal inilah yang membuat Mbak Dian maju dan tertantang keluar dari comfort zone-nya. Wanita yang paling seksi adalah wanita yang smart dan memiliki ambisi untuk maju; laki-laki yang mau mendukung hal tersebut adalah lelaki yang layak diperjuangkan dan dijadikan suami.

 

Intinya, wanita-wanita Indoensia adalah Kartini-kartini muda yang harus berani keluar dari comfort zone mereka dan berani untuk men-challenge diri mereka sendiri sehingga bisa terus maju dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

 

Mari lestarikan semangat Kartini-kartini muda dalam hati kita. Maju terus wanita Indonesia!

 

Sumber : http://halohanie.blogspot.com/   – a life enthusiast
Writer  : Stephani Regina (Prasmulyan Marketing batch 2013)

Add comment

Translate »