Cerita Prasmul
Building Bravery, Creating Chances, Initiating Innovation as a Prasmulyan in Prasmul Goes to Mall

Building Bravery, Creating Chances, Initiating Innovation as a Prasmulyan in Prasmul Goes to Mall

Kesempatan boleh tersebar dimana-mana, minat boleh terjangkar pada bisnis, namun ada potensi-potensi yang harus kamu temukan dan asah terlebih dahulu, dimulai dari tempat yang akan selalu mendukungmu untuk bertumbuh dan berkembang. Mari kenali lebih dekat perkuliahan di Prasmul melalui acara Prasmul Day!

Generasi Pebisnis? Tidak Ada Habisnya!

Gelar acara Prasmul Goes to Campus di Neo Soho tanggal 24-27 November lalu

Dari generasi ke generasi, bisa dipastikan kamu bisa menemukan gugus-gugus wirausahawan muda yang bergerilya di industri. Mulai dari Eliza Lucas Pickney di abad 1800-an, sampai Steve Jobs dan Bill Gates di era 1900-an. Jumlah entrepreneur terus bertambah seiring berkembangnya teknologi dari zaman ke zaman. Generasi Z bahkan diprediksi akan menjadi generasi dengan populasi wirausahawan terbanyak kelak.

Pada tanggal 24-27 November 2022 lalu, Universitas Prasetiya Mulya memberikan panggung bagi bisnis para mahasiswa dan alumninya di Neo Soho Mall, Jakarta Barat. Acara Prasmul Goes to the Mall ini diikuti oleh 18 bisnis yang dibangun oleh civitasnya berkumpul dan unjuk berbagai produk berkualitas sekaligus mengenalkan gaya perkuliahan khas kurikulum Prasmul.

Sekaligus, melihat wajah-wajah muda yang sebaya tentu akan menyemangati anak-anak muda yang memiliki passion di bidang bisnis dan pemikiran kritis nan cemerlang untuk membuat suatu produk atau jasa yang menjadi warisan generasi di masa yang akan datang.

The Show and Tell Method

“Parfum bukan sembarang parfum, Samaya. Nah, sebenarnya kita bisa tanya kenapa mereka milih untuk jualan parfum out of any other products, banyak yang main di F&B, fashion, tapi dia masuk ke chemical.” 

“Samaya ini bukan baru, tapi sudah 1-2 tahun.”

“Yes, jadi Samaya sendiri hampir diakuisisi oleh IPO (Initial Public Offering), tapi dari Samaya bilang mau fokus kuliah dulu. Jadi IPOnya sekarang masih nyangkut. Kalau kita bisa lihat, temen-temen Samaya ini walau produk besar, tetap pursue their college degree.

Percakapan antara dua MC di atas panggung sesaat sebelum Live Review Samaya Perfume ini memberikan cuplikan tentang kehidupan Prasmulyan. Tidak jarang, bisnis yang Prasmulyan bangun dimulai dari proyek mata kuliah dan berlanjut hingga mereka lulus mata kuliah tersebut, atau bahkan lulus kuliah.

Namun, bukan cuma civitasnya saja. Bukan Prasmul namanya jika tidak berkolaborasi. Dengan menggandeng Kukila Network, Evoria, dan Exploration dalam acara ini, Prasmul menghadirkan rangkaian acara yang menunjukkan sambil menceritakan bagaimana seorang atau sekelompok Prasmulyan berproses secara nyata. Tanpa filter, hanya realitas. Mulai dari bazaar, live review produk-produk para tenant, talkshow, juga penampilan dari Himpunan Mahasiswa. Sehingga, nantinya, semua orang yang datang dapat melihat dari awal hingga akhir kehidupan di Prasmul.

New Innovations are on the Way!

Ada yang baru nih, dan bukan hanya Podcast Muda Bisa Apa yang menjadi satu-satunya inovasi baru.

Setelah mengelilingi lantai Lower Ground Neo Soho Mall, Ceritaprasmul bertemu dengan dua bisnis Prasmulyan dan bercakap-cakap dengan mereka.

Di usia muda – memasuki tahun kedua berkuliah mereka, Prasmulyan-Prasmulyan hebat ini berhasil mencetuskan sebuah produk yang memecahkan masalah kosmetik sehari-hari.

Berdiri sejak 2021, Scentinel Perfume mengeluarkan parfum solid yang berbahan natural tanpa alkohol yang aman digunakan oleh berbagai jenis tipe kulit ataupun rasa lengket di kulit. Tidak perlu khawatir, sebab Scentinel Perfume ini sudah bersertifikasi BPOM. Kabar baik untuk kamu yang suka berpergian, Scentinel Perfume juga tersedia dalam ukuran travel size.

“Dengan ukurannya yang kecil kita bisa taruh dan jauh lebih aman dari parfum cair. Cukup praktis cara pemakaiannya, tinggal dioles di kulit, gosokkan, dan tahan sampai 6 jam.,” Wulianto Dharma, Prasmulyan S1 Business 2020 mendemonstrasikan bagaimana cara memakai parfum Oceanid.

“Kami bisa sampai di titik ini, karena ada bekal. Gimana kami bisa konsul ke dosen-dosen, di situ kami bisa dinilai gimana kami bisa lolos ke market.” Kualitas dari segala aspek tetap menjadi nomor wahid, dan ini terbukti. “Dan tiap minggunya pasti ada sesi konsultasi. Kita diberi teori cara produksi yang baik, sistemnya gimana, itu semua ada di dalam Prasmul,” ujar Wulianto.

Beberapa langkah dari mereka ialah Arkins, produk skincare multifungsi secara praktis, efektif, dan efisien. Mengangkat tagline The perfect gift for your skin”, Arkins mengembangkan tiga produk yang terdiri dari deodoran, anti-perspirant, dan serum.

“Kita lihat bahwa produk kecantikan itu biasa berfokus pada kulit-kulit yang terlihat seperti muka, tangan, ataupun kaki. Ini yang membuat kita berpikir untuk menciptakan produk perawatan kulit untuk bagian kult yang tidak terlihat seperti ketiak,” papar Stephan Kencana, salah satu tim Arkins. 

Sama seperti Scentinel Perfume, Arkins juga terdaftar dalam BPOM. Bagaimana hingga tim Artkins mencapai titik ini?

“Ilmu yang dibekali Prasmul itu banyak. Dari sisi manajemen bisnis, bagaimana cara bikin bisnis yang sustain sampai beberapa waktu ke depan, juga apa yang bisa memberikan bisnis kita competitive advantage terhadap produk lainnya,” ujar sang mahasiswa Business 2018.

Masih ada banyak cara-cara untuk anak muda berkecimpung dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, stay tune untuk tips-tips serta cerita pengalaman berbisnis atau berkuliah di Podcast Muda Bisa Apa dan jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung menjadi Prasmulyan!

Add comment

Translate »