Cerita Prasmul
Meraih Kebebasan Finansial Sebelum Usia 30 (Story of Merry Riana)

Meraih Kebebasan Finansial Sebelum Usia 30 (Story of Merry Riana)

Artikel oleh Sherin Nathaniel

Juara III Blog Competition Ceritaprasmul.com untuk kategori SMA


“ A Gift From a Friend ” itu adalah sebuah buku perdana yang di tulis oleh Merry Riana seorang entrepreneur wanita asal Indonesia yang sukses di usia mudanya. Selain itu, ia juga seorang speaker, trainer, dan motivator No. 1 di Asia. Kini, Merry Riana telah meluncurkan buku keduanya yang berjudul “ Mimpi Sejuta Dollar”, yang ditulis oleh Alberthiene Endah. Buku ini menceritakan kisah perjuangan beliau. Bagaimana ia berjuang untuk meraih kesuksesan dan kebebasan financial di usia mudanya. Buku Mimpi Sejuta Dolar ini telah berhasil menjadi buku terlaris di Indonesia, mencapai peringkat National Mega Best-Seller dan terjual lebih dari 100.000 eksemplar dalam waktu kurang dari 1 tahun sejak penerbitannya.  Kini, kisah cerita kehidupan dan perjuangan Merry Dari buku “ Mimpi Sejuta Dollar” telah di tayangkan di layar besar ( XXI) di Indonesia.

Yuk, mengenal Merry Riana!

Merry Riana lahir dan di besarkan di Jakarta, pada tanggal 29 Mei 1980 ( 36 tahun). Ia berasal dari keluarga yang sederhana dan Ia adalah anak sulung dari 3 bersaudara. Orang tua beliau adalah seorang pebisnis dan seorang ibu rumah tangga. Perjalanan hidup beliau di Singapura berawal dari kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998. Dimana, pada saat itu Ia ber cita-cita untuk berkuliah teknik elektro di Universitas Trisakti. Namun, buyarlah sudah semua harapan dan cita-cita yang telah ia mimpikan itu, Karena keadaan yang semakin buruk dan tidak aman, orang tua Merry menyuruh beliau untuk berkuliah di Singapura yaitu di Nanyang Technological University (NTU).

Tanpa adanya persiapan dan keterbatasan financial pun, Merry harus menghadapi segala kesuliatan dan tantangan seperti, gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University, karena keterbatasan financial pun Ia harus meminjam dana beasiswa dari Bank pemerintahan Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah Ia lulus kuliah dan bekerja, Dan lebih lagi, Ia hanya mengantungi $10 per minggu sebagai uang untuk makan dan kebutuhan hidup Ia. Segala cara Ia lakukan untuk berhemat seperti makan pagi dengan mie instan, makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, terkadang ia mengikuti acara seminar di malam hari demi mendapatkan makanan gratis, dan Ia pun minum dari air keran/ tap water yang ada di kampusnya. Namun, kesengsaraan yang Ia alami ini, tidak membuat Ia menjadi patah semangat. Justru, itu semua memotivasi Ia untuk lebih semangat lagi dalam belajar, bekerja, dan meraih kebebasan financial sebelum usia 30.

sherin 2s 3

 

 

 

 

Hal itu membuat beliau untuk mencoba mencari penghasilan luar seperti bekerja part time membagikan brosur di jalan, menjadi penjaga toko bunga, dan menjadi pelayan Banquet di hotel. Lalu, setelah ulang tahunnya yang ke-20, Ia memutuskan untuk memulai karirnya dalam dunia bisnis. Namun, karena ia tidak memiliki latar belakang dan pendidikan mengenai bisnis, Ia pun mengikuti segala acara workshop/seminar yang ada sebagai salah satu sumber ilmu bisnis. Ia memulai karir nya sebgai seorang penasehat keungan hingga menjadi seorang agent ansuransi. Namun, hasil yang ia peroleh masih belum maksimal. Ia pun tetap semangat dan pantang menyerah, Ia tetap menjalankan profesinya dalam ansuransi dan menghadapi segala tantangan dan hambatan hingga, pada tahun 2004,  Merry dipromosikan sebagai Manajer lalu, Ia memulai bisnisnya sendiri yaitu MRO ( Merry Riana Organization). Ia pun dapat melunasi utangnya sebesar 40 ribu dollar Singapura.

sherin

s5Lebih dari itu, yang membuat saya kagum terhadap beliau adalah kini, Merry Riana mempunyai mimpi yaitu memberikan dampak positif bagi 1 juta orang di Asia, terutama di Indonesia. Ia menyelenggarakan sebuah Life Camp selama 6 hari untuk anak-anak muda berusia 10-19 tahun yang bertujuan untuk memotivator dan mengajarkan anak untuk siap menghadapi dunia kerja dari usia dini. Dalam camp ini, Merry Riana pun yang mengajarkan sekaligus, trainer untuk anak-anak ini.

Membaca kisah hidup Merry Riana di atas, kita dapat belajar banyak dari beliau seperti, rasa pantang menyerah dan semangat dalam meraih mimpi dan kesuksesan. Apalagi kita yang sangat tercukupi ini harusnya lebih semangat dan bersyukur lagi karena kita sudah memiliki semua fasilitas yang ada seperti internet, gadget, dan financial yang cukup. Hanya saja kesadaran dan kemauan dari dalam diri kita sendiri, apakah yang telah kita lakukan sekarang sudah maksimal? Maukah kita meraih kebebasan financial sebelum usia 30?

“Mimpi itu jangan diam di pikiran tanpa arti, tapi mimpi itu harus turun ke hati dan ke kaki.”

-Merry Riana

 

Add comment

Translate »