Cerita Prasmul
Actuarial Science Day 2017 Satukan Siswa SMA Se-Jabodetabek Kenali Profesi Aktuaris | Prasmul Event

Actuarial Science Day 2017 Satukan Siswa SMA Se-Jabodetabek Kenali Profesi Aktuaris | Prasmul Event

Rabu, 10 Mei 2017- Aktuaris dapat dikatakan sebagai profesi yang tergolong langka di Indonesia. Mengacu dari data yang dihimpun Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), pada tahun ini jumlah sumber daya manusia pada profesi ini hanya sekitar 465 orang. Disisi lain, Yusman selaku Kepala Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa (OJK) memperkirakan, setidaknya Indonesia membutuhkan 1000 aktuaris untuk memenuhi kebutuhan industri, angka ini pun akan terus bertambah seiring mengikuti perkembangan yang ada. Pada akhirnya, defisit yang terjadi membuka peluang yang lebih besar bagi sdm potensial untuk mengisi kekosongan yang ada demi meraih kesempatan karir yang cemerlang.

Prasetiya Mulya melalui S1 Business Mathematics sadar betul akan perlunya kontribusi dunia pendidikan untuk mengasah literasi keuangan sedini mungkin kepada generasi penerus bangsa.  Demi menggaungkan ilmu aktuaria, S1 Business Mathematics menggelar Actuarial Science Day 2017. Lebih dari 300 siswa/i SMA Se-Jabodetabek hadir dalam seminar yang diadakan di Auditorium Prasetiya Mulya.

Para peserta ASD 2017 beserta jajaran panitia ASD 2-17

Menurut Prof. Djisman S. Simandjuntak selaku Rektor Prasetiya Mulya, literasi keuangan adalah hal utama yang perlu dikuasai jika Indonesia ingin masuk dalam kelompok negara berpendapatan tinggi sebelum 2030. “Menghadapi dunia dengan teknologi digital yang mempercepat mobilitas keuangan, kita membutuhan literasi keuangan yang jauh lebih baik dari sekarang. Kita harus beralih dengan menggunakan kultur, pengetahuan dan algoritma dalam menanggapi sesuatu.Tugas Prasetiya Mulya adalah mengasah kemampuan finansial dan manajemen risiko melalui S1 Business Economics,” papar Prof. Djisman.

 

(Ki-Ka): William Duggan (Field Director READI Project), Budi Tampubolon (Ketua PAI), Yusman (Kepala Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK), Maydison Ginting, Ph.D (Ketua Prodi S1 Business Mathemathics) dan Prof. Janson Naiborhu (Dekan School of Applied STEM)

Sejalan dengan pemaparan Prof. Djisman, ilmu aktuaris yang notabene mempelajari pengelolaan risiko masa depan melalui kajian bidang matematika, statistika, keuangan, bisnis dan program komputer merupakan keahlian yang harus dikuasai generasi saat ini. Ketua Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), Budi Tampubolon memaparkan bahwa ilmu ini pun dapat di aplikasikan dalam banyak aspek, diantaranya untuk menentukan harga saham dan menentukan besaran premi dalam asuransi.

Dengan besarnya kesempatan dan tingginya peluang karir, profesi menjanjikan ini tidak bisa didapatkan serta merta. Budi mengungkapkan ada beberapa tahapan untuk menjadi aktuaris. “Terdapat 10 silabus untuk mendapatkan jenjang gelar aktuaris, 7 silabus pertama untuk mendapatkan gelar Associate Society of Actuaries of Indonesia (ASAI) dan 3 silabus selanjutnya untuk mendapatkan gelar Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI),”jelasnya. Ia menambahkan “Rangkaian tes tersebut diadakan oleh PAI.”

Talkshow semakin menarik, ketika Risk Management, Economic Sustainability, and Actuarial Science Development in Indonesia (READI) Project,yaitu sebuah projek kerja sama antara University of Waterloo Kanada dan Pemerintah Indonesia melalui OJK memaparkan langkah-langkah yang mereka tempuh demi mengembangkan sektor pendidikan aktuaria. “survey mengatakan bahwa 6 dari 10 perusahaan membutuhkan sdm yang menguasai matematika, untuk itu kami keliling Indonesia untuk mengenalkan aktuaria, kemudia menjembatani kolaborasi antara universitas dan industri, membuka kursus teknis aktuaria bagi dosen, dan selama proyek READI dijalankan (Red-3,5 tahun), kami akan memberikan 370 beasiswa untuk mahasiswa yang mengikuti peminatan aktuaria,” ungkap William Duggan-Field Director READI Project.

Diberi tantangan: Para peserta kompetisi “Who Wants to be an Actuary” berlomba dalam ASD 2017 Prasetiya Mulya

Di akhir acara, digelar kompetisi cerdas cermat “Who Wants To Be an Actuary” yang diharapkan dapat mengasah kemampuan matematika para peserta, yang sebagian besar dari jurusan IPA. Pertanyaan seputar matematika keuangan, teori peluang, statistika, kalkulus, matematika diskret, hingga aljabar diberikan kepada para peserta.

 

SMA Santa laurensia – Tangerang sebagai juara I dan berhasil meraih uang tunai Rp. 2.000.0000 serta voucher belanja sebesar Rp.900.000
Juara II diraih oleh SMA Dwiwarna – Bogor dengan hadiah Rp. 1.500.000 & voucher belanja Rp. 600.000
Juara III diduduki oleh Insan Cendekia – Serpong dengan hadiah Rp. 1.500.000 dan voucher belanja 300.000

Dara, salah satu peserta ASD 2017 mengaku sangat berkesan dengan acara ini, dan berharap bisa masuk Prasmul karena melihat prodi S1 Business Mathematics sejalan dengan minatnya.”ASD banyak memberikan pengetahuan saya tentang apa itu aktuaris, banyak hadiahnya juga dan senang banget bisa meraih juara III. Saya juga tertarik dengan yang ditawarkan S1 Business Mathematics dan berharap bisa lolos di tesnya nanti.” (*VIO)

 

 

Add comment

Translate »